Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 24 Desember 2020 | 14:13 WIB
Ilustrasi tsunami (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Indonesia menjadi negara yang rawan terjadi Tsunami. Tercatat Indonesia diterjang 114 kali tsunami. Dari ratusan tsunami itu, sering terjadi bulan Desember.

Kenapa bisa demikian, dan bagaimana tahun ini? 

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan bahwa anggapan tersebut tidak benar.

Daryono melalui unggahan di Facebook, Rabu (23/12/2020), membeberkan data kejadian tsunami di Indonesia yang bersumber dari katalog tsunami.

Baca Juga: Warga Bengkulu Diminta Waspada Gempa Susulan

Menurut data BMKG, hasilnya ditemukan bahwa di Indonesia tercatat pernah terjadi 114 tsunami.

Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)

"Berdasarkan data kejadian tsunami per bulan tersebut di atas tampak bahwa bulan dengan jumlah peristiwa tsunami paling banyak terjadi pada bulan Februari, September, November, dan Desember masing-masing 12 kejadian tsunami," kata Daryono.

Meski Desember termasuk waktu tsunami sering terjadi, tetapi ada tiga bulan lain yang memiliki catatan jumlah tsunami yang sama. Adapun kejadian tsunami yang paling sedikit terjadi pada bulan Juni sebanyak 4 kali.

"Mengacu data ini maka pendapat yang menyebutkan bahwa Desember adalah bulan dengan peristiwa tsunami paling banyak tidaklah benar. Data membuktikan bahwa Desember ternyata bukan satu-satunya bulan dengan kejadian tsunami paling banyak," kata Daryono.

Daryono juga menegaskan, berdasarkan sumber dan pembangkitnya, secara ilmiah tsunami memang tidak mengenal musim.

Baca Juga: Bengkulu Diguncang Gempa Berkekuatan 5 SR

Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)

"Gempa tektonik, longsoran dalam laut, erupsi gunung api adalah fenomena geologis yang dapat terjadi tidak hanya pada bulan-bulan tertentu seperti halnya fenomena cuaca dan iklim. Kapan saja dapat terjadi tsunami," kata Daryono.

Load More