Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 25 Desember 2020 | 07:44 WIB
Menag Gus Yaqut mengunjungi Gereja Blenduk (suara.com /Dafi Yusuf) 

Toni Rosyd mengingatkan sosok Gus Dur setiap mengambil keputusan tidak pernah ada yang menduga. Bahkan Gus Dur pernah membela Ahmadiyah yang dihujat banyak orang bukan karena alirannya, melainkan sisi kemanusiaannya.

"Intinya tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada konflik yang bisa diakhiri. Inilah saatnya yang tepat Menag bisa mengakhiri," ucapnya.

Dirinya percaya Gus Yaqut bisa memainkan peran seperti yang dilakukan Gus Dur. Akan tetapi tidak boleh kaku serta diperlukan komunikasi yang baik dengan semua pihak.

"Bagaimana pun dalam berpolitik itu diperlukan komunikasi yang elegan, etis, menghargai dan persuasif," ungkapnya.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Natal 2020, Menteri Agama Yaqut: Terus Berbagi Kasih

Selain itu, Toni Rosyd berharap dalam menyelesaikan konflik keagamaan, Gus Yaqut tidak boleh membeda-bedakan ormas Islam.

"Ini saya lagi berimajinasi jika Gus Yaqut menjenguk HRS dan mengajak dialog. Pasti damai itu Indonesia," terangnya.

Lanjutnya, untuk membangun Indonesia ke depan menjadi bangsa yang selalu damai. Dibutuhkan kerjasama antar ormas Islam itu sendiri.

"Kumpulkan semua ormas Islam yang dianggap keras seperi FPI, mantan HTI dan dari mana pun untuk berdiskusi. Jangan hanya mengundang ormas tertentu karena ini mengindentifikasikan menag punya musuh, ini harus dihentikan," harapnya.

Reporter: Fitroh Nurikhsan

Baca Juga: Ucapkan Selamat Natal, Menag Yaqut Harap Kemajemukan Indonesia Terjaga

Load More