SuaraJawaTengah.id - Dampak dari kenaikan harga cabai yang terjadi dalam beberapa hari ini, membuat tengkulak di satu wilayah mengakali dengan cara nakal. Seperti yang terjadi di Pasar Wage, sebanyak lima pedagang melaporkan penemuan cabai rawit yang diberi pewarna merah agar terlihat matang.
Temuan tersebut terjadi pada hari Selasa (29/12/2020). Para pedagang tersebut kemudian melaporkan ke pihak pengelola pasar untuk ditindaklanjuti.
Loka POM yang mendengar informasi tersebut kemudian menindaklanjuti dengan mengamankan sejumlah barang bukti cabai yang telah diberi pewarna.
"Kita telah membawa sejumlah barang bukti cabai rawit yang diduga diberi pewarna bukan makanan ke laboratorium BPOM yang ada di Semarang. Tujuannya untuk mengetahui kandungan cat di lapisan kulit cabai rawit putih," kata Kepala Loka POM Banyumas, Suliyanto di Pendopo Sipanji Purwokerto, Rabu (30/12/2020).
Menurutnya, harga cabai yang semakin mahal membuat orang-orang lebih "kreatif". Jadi membuat cabai yang seolah- olah warna merah, padahal cabai itu masih muda, masih berwarna putih.
Sejumlah barang bukti cabai rawit yang diduga diberi pewarna, saat ini sudah diamankan oleh petugas Kepolisian dari Polresta Banyumas.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Banyumas, AKP Berry menjelaskan pihaknya telah memanggil empat pedagang berasal dari Pasar Wage Purwokerto, Pasar Cermai dan Pasar Sokaraja.
"Dari empat pedagang yang baru datang dua. Yang dua berhalangan hadir mungkin akan kita lanjutkan besok. Kita masih melakukan penyelidikan ke asal muasal barang tersebut yaitu salah satu tempat di Temanggung," katanya.
Hasil temuan terakhir pada Selasa (29/12/2020), sudah ada 5 kardus yang diamankan Polresta Banyumas. Masing-masing kardus beratnya 30 kilogram. Kejadian tersebut tidak terjadi di Pasar Wage saja. Namun ditemukan juga di Pasar Cermai.
Baca Juga: Tiap Pekan, Harga Cabai di Solok Selatan Makin Mahal
"Setelah kami kerucutkan, cari informasi, seluruh barang tersebut diperoleh dari supplier dari Temanggung. Masing-masing kardus cabai yang diberi pewarna kisaran 1-3 kilogram saja. Lainnya dicampur dengan cabai biasa. Itu yang kita amankan," terangnya.
Saat ini pihak Satreskrim Polresta Banyumas tengah menunggu hasil uji laboratorium yang dilakukan Loka Pom Banyumas untuk menentukan jenis kandungan pewarna yang digunakan dari apa.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025