Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 01 Januari 2021 | 10:14 WIB
Petugas kepolisian dari Polresta Surakarta membubarkan sejumlah warga yang nekat nongkrong di malam tahun baru di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Kamis (31/12/2020) malam.(Suara.com/Ronald Seger Prabowo)

SuaraJawaTengah.id - Langkah tegas dilakukan personel Polresta Surakarta dalam pencegahan kerumunan saat malam pergantian tahun.

Dari pantauan SuaraSurakarta.id, Kamis (31/12/2020) malam hingga Jumat (01/01/2020) dini hari, tim pengurai kerumunan atau (TPK) petugas gabungan Polri-TNI dan Satpol PP mulai bergerak selepas Isya menyisir berbagai penjuru Kota Bengawan.

Sebagian besar personel menggunakan sepeda motor, dan sisanya mengendarai mobil dan truk.

Personel berhenti di titik-titik kerumunan yang masih terlihat, terutama di cafe hingga karaoke tak luput dari razia.

Baca Juga: Diguyur Hujan Semalaman, Lima Lokasi di Bantul Alami Bencana Tanah Longsor

Pengelola cafe maupun tempat hiburan mendapat teguran keras dan meminta pengunjung untuk membubarkan diri karena melebihi aturan waktu maksimal operasional yakni pukul 23.00 WIB.

Tak hanya di tempat hiburan, pasukan TPK juga menyisir sepanjang Jalan Slamet Riyadi untuk membubarkan warga yang masih nekat nongkrong.

Tak pelak, kedatangan petugas patroli membuat sejumlah warga terlihat kocar-kacir dan segera meninggalkan lokasi.

Petugas kepolisian menggunakan pendekatan secara persuasif dan meminta masyarakat yang masih nongkrong untuk membubarkan diri dan pulang ke rumah.

Kawasan Gladak atau sepanjang Jalan Jenderal Sudirman yang biasanya bak lautan manusia, kini terlihat sepi senyap.

Baca Juga: Nekat Masuk Objek Wisata di Bantul Saat Malam Tahun Baru, Ini Risikonya

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak melalui Kabag Ops Kompol I Ketut Sukarda memaparkan secara umum tidak ada kerumunan yang menonjol.

"Secara umum Kota Solo cukup lancar baik ekgiatan ibadah sampai situasi arus lalu lintas landai. Pergerakan tim Dalmas dan Sabhara cukup signifikan untuk membubarkan kerumunan, termasuk berdasarkan informasi dari masyarakat," kata Sukarda didampingi Kasat Sabhara Kompol Sutoyo.

Selain itu, lanjut dia, lengangnya kondisi jalan di Kota Bengawan tak lepas dari operasi Lilin Candi yang berjalan maksimal hingga penyekatan di sejumlah pintu masuk.

"Penyekatan di tujuh pintu masuk membuat arus lalu-lintas di Solo lengang, sehingga meminimalisir kerumunan," tegasnya

Load More