SuaraJawaTengah.id - Baru-baru ini foto-foto Gedung Grha Megawati di Kelurahan Buntalan Klaten Tengah bikin heboh warganet. Pembangunan gedung ini menggunakan APBD setempat.
Bupati Klaten Jawa Tengah, Sri Mulyani, mengapresiasi pembangunan gedung ini karena arsitekturnya sesuai harapan dan rapi. Ia tidak terlalu risau dengan biaya yang mencapai miliaran rupiah tersebut.
"Saya lihat gedungnya sudah rapi. Organisasi perangkat daerah (OPD) terkait sudah mengajukan anggaran untuk penyempurnaan gedung pada 2021. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa digunakan," ujar Sri Mulyani, dikutip dari Hops.id--Jaringan Suara.com.
Terkait penamaan gedung tersebut, Sri Mulyani mengungkapkan ada alasan di baliknya. Menurut dia, Megawati merupakan tokoh nasional yang membanggakan, sehingga layak apabila namanya diabadikan pada suatu bangunan.
"Ibu Megawati itu tokoh nasional. Pernah menjadi presiden RI. Ini bagian dari penghargaan, kebanggaan, dan cinta kami terhadap Ibu Megawati," ujarnya.
Pembangunan Grha Megawati telah dimulai sejak tahun 2018. Biaya pengerukan tanah dan pembuatan talut sungai dengan pagu mencapai Rp 3,5 miliar.
Selanjutnya, pemerintah mengeluarkan biaya mencapai Rp 15,4 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD untuk membangun gedung utama.
Pada 2020, pembangunan gedung Megawati dilanjutkan dengan anggaran awal Rp 42 miliar. Namun, biaya tersebut harus tersusut karena pandemi Covid-19 sehingga menjadi Rp 36 miliar.
Pemerintah kembali menggelontorkan dana sebesar Rp 7 miliar untuk penataan sejumlah bagian di gedung serbaguna tersebut. Dengan demikian, total sudah Rp 61,9 miliar digelontorkan pemkab setempat untuk pembangunan Grha Megawati.
Baca Juga: Grha Megawati Dibangun Pakai Duit APBD, Begini Kata Rocky Gerung
Lebih lanjut, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perwaskim) Kabupaten Klaten, Pramana Agus Wijanarka mengatakan nominal tersebut sudah termasuk sound system dan sarana prasarana lainnya.
"Anggaran tahun ini sudah termasuk penyempurnaan Masjid Merah yang dibangun di sisi kiri gedung utama. Termasuk penyempurnaan gedung katering di sisi belakang. Gedung utama luasnya 5.000 meter persegi. Ketinggian dari lantai gedung sekitar 10 meter. Mampu menampung hingga 3.000 orang. Terkait kapan bisa digunakan, tunggu penyempurnaan dulu," jelas Agus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik