SuaraJawaTengah.id - Sebuah klinik di Kota Salatiga sedang ramai diperbincangkan lantaran memasang tarif mahal sebesar Rp1,7 juta untuk tarif rapid test antigen. Untuk itu, Ombudsman meminta Dinas Kesehatan Salatiga memeriksa klinik tersebut.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah, Siti Farida mengatakan, terkait permasalah harga untuk rapid test antigen di sebuah klinik Salatiga itu, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Dinkes Kota Salatiga.
"Kita sudah meminta keterangan kepada Dinkes Kota Salatiga," jelasnya kepada Suara.com, Kamis (07/01/2021).
Sampai saat ini, Ombudsman telah meminta Dinkes Kota Salatiga melakukan pemeriksaan secara bertahap sebagai bentuk monitoring dan evaluasi dari Ombudsman.
Baca Juga: Ribuan Kendaraan Gagal Masuk Puncak, Ini Penyebabnya
"Kita minta klinik tersebut dilakukan pemeriksaan," ucapnya.
Untuk itu, Siti memberikan waktu kepada Dinkes Kota Salatiga untuk menyampaikan hasil pemeriksaan kepada Ombudsman paling lambat tanggal 11 Januari 2021.
"Kita kasih waktu hingga minggu depan untuk pemeriksaan," katanya.
Sebagai bentuk pencegahan maladminstrasi, Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jawa Tengah melalui Surat Nomor: B/0006/PC.01.04-14/I/2021 meminta agar Dinas Kesehatan Kota Salatiga memaksimalkan pengawasan tidak hanya pada Klinik dan Laboratorium Klinik.
"Tak hanya klinik. Namun, juga pada penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas," imbuhnya.
Baca Juga: Tak Miliki Hasil Tes Antigen, Kendaraan Menuju Puncak Diminta Putar Balik
Menurutnya, dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, setiap unit penyelenggara wajib memenuhi standar pelayanan publik sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
"Dinas Kesehatan Kota Salatiga, harus mampu melakukan monitoring dan evaluasi atas hal tersebut.” Tutupnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
LHKPN Yudo Margono: Eks Panglima TNI Punya 59 Tanah, Istrinya Kini Jadi Kapolres Salatiga
-
Ngeri! Jembatan Roboh Telan Nyawa Pemotor, Awalnya Ada Jeritan Minta Tolong
-
Kunker ke Salatiga Hingga Grobogan, Jokowi Dituding Cari-cari Kesalahan Ganjar di Jawa Tengah
-
Terminal Tipe A Tingkir, Anak Air dan Paya Ilang Segera Diresmikan untuk Tingkatkan Pelayanan
-
Eka Mandiri Salatiga Raih Gelar Juara Livoli Divisi 1 2023 Usai Tundukkan Yuso Yogyakarta
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025