SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19 tak membuat Kobuele El Fadro (36) atau yang akrab dipanggil Mas Kobul putus asa. Dari seorang pengepul makanan, Mas Kobul kini menjadi budidaya lobster dengan keuntungan puluhan juta per bulan.
Meski penjualan lobsternya berkurang sejak adanya pandemi, dalam satu bulan Mas Kobul bisa untung Rp45 juta dari budidaya lobster tawar yang dia geluti sejak 2018 yang lalu.
Kabul memulai bisnis budidaya lobster tersebut di Dukuh Duwet RT 5 RW 10 Ngaliyan Semarang. Bisa dibilang, bisnis lobster milik Kabul ini merupakan pionir di Kota Semarang.
“Ketika pertama usaha budidaya hewan nokturnal, kita sulit menemukan benihnya,” jelasnya kepada suara.com, Senin (11/01/2021).
Baca Juga: Hari Ini PPKM Diterapkan, Ini 9 Ruas Jalan di Kota Semarang yang Ditutup
Awalnya, dia terpaksa melakukan pembelian induk lobster secara inden dari daerah lain dengan waktu yang cukup lama di beberapa daerah Solo, KIaten dan beberapa tempat lain.
"Belinya di Solo, Klaten, dan tempat-tempat lain,” imbuhnya.
Ia menyebut, mampu menjual 1.500 sampai 2.000 ekor lobster berukuran 4-5 inchi. Untuk penjualan, Mas Kabul dibantu 15 orang untuk membantu budidaya lobster.
“Saya memiliki tim berjumlah 15 orang untuk membudidayakan hingga memasarkan lobster-lobster tersebut,” katanya.
Untuk lobster yang dia jual, jenisnya bermacam-macam mulai dari benih hingga induk. Harganya juga berbeda-beda bergantung ukuran lobster yang akan dijual.
Baca Juga: Megawati Buka Suara soal Ekspor Benur, Susi: Sudah Setahun Saya Tunggu
“Lobster untuk kebutuhan konsumsi mampu terjual sekira 10 sampai 15 kg perminggu,” imbuhnya.
Namun karena ini pandemi, kami juga terdampak. Awalnya 1500 sampai 2000 ekor perminggu, kalau selama pandemi ini menurun sampai 50 Persen.
Ketika pandemi seperti ini penjualan lobster semua jenis saat ini benar-benar menurun. Terkadang 300 ekor saja dia sudah sangat bersyukur karena cukup untuk menyambung hidup.
Kurangnya jumlah pemesan dikarenakan banyak resto orang yang tutup. Menurutnya, selama pandemi banyak orang China yang pulang kampung. Hal itu membuat penjualan lobsternya benar-benar berkurang.
“Rata-rata yang konsumtif resto China, banyak yang balik ke sana jadi resto yang saat pandemi seperti ini sepi," imbuhnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Lapas Overkapasitas 89 Persen, DPR Desak Pemerintah Tambah Fasilitas dan Berantas Pungli
-
3 Tim BRI Liga 1 dengan Penampilan Amburadul: Ada Klub yang Incar Pratama Arhan
-
Tiga Klub Indonesia Terseret Sponsor Rumah Judi, Salah Satunya Berakhir Ngenes
-
BRI Liga 1: Juru Gedor Kurang Gacor, PSIS Semarang Punya Tugas yang Berat!
-
BRI Liga 1: PSIS Semarang Gagal Perbaiki Peringkat Akibat Kalah dari Persebaya Surabaya
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri
-
Cari Rumah Baru di Ibu Kota Jatim Sesuai Fengshui? Hadiri BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang