Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Selasa, 12 Januari 2021 | 14:38 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)

SuaraJawaTengah.id - Ahli virologi dari Universitas Gadjah Mada, Mohamad Saifudin Hakim, mengatakan masyarakat tidak perlu menyoal kehalalan vaksin Covid-19 dari Sinovac. Majelis Ulama Indonesia sudah menyatakan vaksin tersebut suci dan halal.

“Jadi, seharusnya tidak perlu lagi ada gejolak untuk menolak vaksin,” katanya dikutip dari laman resmi UGM, Selasa (12/1/2021).

Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM menambahkan gerakan penolakan terhadap program vaksinasi telah ada dari dulu.

“Ada kelompok anti vaksin garis keras yang mau diberi penjelasan sebaik apapun mereka akan menolak vaksinasi dengan bermacam alasan. Tidak hanya menolak karena aspek halal-haram saja, tapi keamanan, efektivitas, background anti-medis, dan lainnya akan selalu dijadikan alasan,” kata dia.

Baca Juga: Himasta UGM Hadirkan ANAVA 2021, Ada 5 Kompetisi yang Digelar

Ada juga kelompok menolak program vaksinasi karena bimbang.

Golongan ini  menolak vaksin karena adanya miss-informasi yang diterima, kata Hakim. Namun, mereka biasanya akan mau menerima vaksin saat diberikan penjelasan secara rasional terkait keamanan dan efektivitas vaksin.

Hakim mengimbau masyarakat untuk menghentikan polemik halal-haram vaksin Sinovac. 

“Sebelum mengeluarkan fatwa, MUI telah melakukan studi dengan melihat langsung proses produksi dan mengkajinya. Kehalalan vaksin sudah diterbitkan dan saat ini tinggal menanti kepastian kemanan vaksin dari BPOM,” kata dia.

Hakim mengatakan BPOM tengah mengkaji efektivitas dan efek samping vaksin Sinovac hingga dinyatakan aman untuk diberikan ke masyarakat. Ia menjelaskan semua vaksin memiliki potensi efek samping.

Baca Juga: Kunci Keberhasilan PTKM, Epidemiolog UGM: Perlu Ketegasan Penegakan Aturan

Terdapat dua efek samping utama yang biasanya muncul setelah pemberian vaksin.

Pertama, efek samping lokal seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan di sekitar tempat suntikan. Kedua, efek samping sistemik seperti timbulnya demam.

“Semua vaksin tidak ada yang 100 persen aman, pasti ada efek samping tertentu. Tetapi dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh dari vaksinasi, manfaat tersebut jauh lebih besar daripada efek sampingnya,” kata dia. 

Load More