Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 19 Januari 2021 | 11:37 WIB
Ilustrasi dua orang warga menerobos banjir luapan Kali Klawing yang merendam jalur penghubung Kabupaten Banyumas-Purbalingga di Jembatan Linggamas, Desa Petir, Kalibagor, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (3/12/2020). [ANTARAFOTO/Idhad Zakaria]

SuaraJawaTengah.id - Cuaca ekstrem masih terjadi di Wilayah Indonesia. Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam akibat curah hujan tinggi. 

Berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian III (10 hari ke-3) Januari 2021 yaitu Banten bagian selatan, Jawa Barat bagian tengah dan timur, sebagian besar Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Jawa Timur bagian tengah dan timur.

Selain itu, Bali bagian utara, Nusa Tenggara Barat bagian utara, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah bagian tenggara, Sulawesi Selatan bagian selatan, Sulawesi Tenggara bagian utara, Maluku Utara dan Papua Barat wilayah "Kepala Burung", dan Provinsi Papua bagian tengah.

BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai potensi banjir karena saat ini sebagian besar wilayah sudah memasuki puncak musim hujan dengan kemungkinan terjadi cuaca ekstrem.

Baca Juga: Banjir Parah, DPRD Minta Evaluasi Kondisi Drainase Kota Malang

"Perlu diwaspadai potensi bencana banjir yang kemungkinan bisa terjadi dalam waktu dekat," kata Deputi BMKG Bidang Meteorologi, Guswanto dilansir dari ANTARA, Selasa (19/1/2021).

Dengan adanya potensi cuaca ekstrem tersebut, Guswanto mengatakan informasi potensi banjir kategori menengah hingga tinggi untuk 10 hari ke depan tersebut sebagai upaya mitigasi agar menjadi perhatian dan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi banjir, longsor, dan banjir bandang.

BMKG mencatat saat ini sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu 94 persen dari 342 zona musim telah memasuki musim hujan. Wilayah yang sudah memasuki puncak musim hujan tersebut, terutama Jawa, Bali, Sulawesi Selatan, hingga Nusa Tenggara.

Selain itu, masyarakat dan pengelola pelayaran juga diminta untuk terus memonitor informasi BMKG, guna selalu mewaspadai peringatan dini gelombang tinggi, khususnya pada 18-20 Januari 2021.

Diprediksikan, tinggi gelombang 2,5-4 meter (rough sea) berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Pulau Sabang, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan Jawa, Laut Natuna, perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga, Perairan Singkawang-Sambas, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan utara Jawa, Selat Makasar bagian tengah dan selatan, perairan barat Sulawesi Selatan, Perairan Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, serta Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.

Baca Juga: Sejumlah Wilayah Masuk Musim Hujan, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Gelombang dengan ketinggian 4-6 meter (very rough sea) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Anambas- epulauan Natuna.

Terkait dengan cuaca untuk kepentingan penerbangan, berdasarkan analisis dan prediksi BMKG, saat ini secara umum masih berpotensi tinggi terjadinya pembentukan awan-awan Cumulonimbus (CB) yang dapat membahayakan penerbangan.

Pembentukan awan CB tersebut terutama berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, NTT, NTB, Maluku, Papua Barat, Papua.

Load More