Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 22 Januari 2021 | 14:48 WIB
Ilustrasi angin kencang disertai hujan lebat, badai. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Ancaman bencana alam masih mengintai. Masyarakat tetap harus meningkatkan kewaspadaan pada musim hujan atau cuaca ekstrem. 

Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memrakirakan wilayah Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen (Barlingmascakeb) masih berpotensi terjadi hujan lebat hingga akhir Januari 2021.

"Berdasarkan peta prakiraan deterministik curah hujan yang dirilis BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, di wilayah Barlingmascakeb pada dasarian (10 hari, red.) ketiga bulan Januari masih berpotensi jumlah curah hujan dalam kategori tinggi, yakni berkisar 151-200 milimeter per dasarian," kata analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan dilansir dari ANTARA, Jumat (22/1/2021). 

Kendati demikian, dia mengatakan potensi hujan lebat tersebut tidak terjadi di semua wilayah Barlingmascakeb karena curah hujan pada dasarian ketiga bulan Januari di wilayah barat laut dan sebagian pesisir selatan Kabupaten Cilacap serta pesisir selatan Kebumen diprakirakan dalam kategori menengah atau berkisar 101-150 milimeter per dasarian.

Baca Juga: Dewi Firdauz Digugat Anak Kandungnya, Dedi Mulyadi Kembali Turun ke Jateng

Menurut dia, wilayah Kabupaten Cilacap yang jumlah curah hujannya masuk kategori tinggi meliputi sebagian Kecamatan Dayeuhluhur, sebagian Wanareja, sebagian Majenang, sebagian Cimanggu, Cipari, Karangpucung, Sidareja, Kedungreja, Gandrungmangu, Patimuan, Bantarsari, sebagian Kawunganten, sebagian Jeruklegi, sebagian Kesugihan, Maos, Adipala, Sampang, Kroya, sebagian Binangun, dan sebagian Nusawungu.

Sementara di Kabupaten Banyumas meliputi Kecamatan Lumbir, Wangon, Jatilawang, Rawalo, Kebasen, Kemranjen, Sumpiuh, Tambak, Somagede, Kalibagor, Banyumas, Patikraja, Purwojati, Ajibarang, Gumelar, Pekuncen, Cilongok, Karanglewas, Kedungbanteng, Baturraden, Sumbang, Kembaran, Sokaraja, Purwokerto Selatan, Purwokerto Barat, Purwokerto Timur, Purwokero Utara.

Kabupaten Kebumen meliputi Kecamatan Rowokele, sebagian Buayan, sebagian Ayah, Sempor, Gombong, Kuwarasan, sebagian Puring, Karanggayam, Karanganyar, Sruweng, Adimulyo, sebagian Petanahan, sebagian Klirong, sebagian Bulus Pesantren, sebagian Ambal, sebagian Mirit, Sadang, Karangsambung, Pejagoan, Alian, Kebumen, Kutowinangun, Poncowarno, Padureso, Prembun, dan Bonorowo.

Kabupaten Purbalingga meliputi Kecamatan Bojongsari, Kutasari, Padamara, Kalimanah, Kemangkon, Bukateja, Purbalingga, Kejobong, Kaligondang, Pengadegan, Karangreja, Mrebet, Bobotsari, Karanganyar, Karangjambu, Kertanegara, Karangmoncol, dan Rembang.

Kabupaten Banjarnegara meliputi Kecamatan Susukan, Purworejo Klampok, Mandiraja, Rakit, Purwanegara, Bawang, Pegedongan, Punggelan, Wanadadi, Banjarnegara, Sigaluh, Madukara, Banjarmangu, Karangkobar, Kalibening, Pandanarum, Wanayasa, Pagentan, Pejawaran, dan Batur.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Pemprov Jateng Siapkan Rp1 Triliun untuk Masyarakat

"Terkait dengan masih adanya potensi hujan lebat yang bisa mengakibatkan bencana alam hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor pada wilayah tersebut, maka diharapkan masyarakat untuk selalu waspada," kata Rendi. 

Load More