SuaraJawaTengah.id - Jelang tahun baru Imlek, biasanya disambut dengan berbagai macam acara. Bisnis kuliner pun biasanya banjir orderan. Namun bagaimana dengan imlek di tahun ini?
Pandemi Covid-19 masih melanda penduduk dibelahan dunia. Pastinya perayaan imlak tak akan bisa semeriah tahun-tahun sebelumnya. Sejumlah usaha yang menyediakan pernak-pernik Imlek pun harus siap-siap gigit jari.
Termasuk bisnis kue keranjang. Di Kota Solo menjelang Tahun Baru Imlek sudah terlihat seret.
Padahal, kue keranjang yang merupakan karya kuliner khas China yang menjadi jajanan khas tahun baru Imlek itu ikut terdampak pandemi Covid-19.
Dilansir dari Solopos.com, Pemilik Toko Mini Bakery, Ratna Anggraini, mengatakan tahun ini tak seperti sincia atau Tahun Baru Imlek sebelumnya lantaran adanya pandemi Covid-19. Kali ini, ia baru mulai membuat pesanan kue keranjang pada pertengahan Januari 2021 atau setengah bulan menjelang Tahun Baru Imlek.
“Biasanya Desember sudah banyak pesanan, sekarang saya baru bikin sejak pertengahan Januari. Iya, sepi ini. Saya tetap bikin karena ada pekerja. Saya ndak mungkin mutus kerja mereka,” ujar dia, Senin (25/1/2021).
Ratna menjelaskan pesanan kue keranjang yang masuk kali ini tidak ada separuhnya dengan order Imlek tahun lalu.
Menurutnya, kondisi pandemi membuat masyarakat enggan merayakan Imlek secara besar-besaran. Alhasil, ini berdampak pada menurunnya bisnis pernak-pernik maupun hidangan Imlek, seperti kue keranjang.
Generasi ketiga pembuat kue keranjang Mini Bakery asal Sangkrah, Pasar Kliwon, ini mengaku baru membikin kue ini sekitar 1/2 ton sejak Januari lalu. Padahal Imlek tahun lalu, ia bisa banjir pesanan kue keranjang berkali-kali lipat dari sekarang ini.
Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, Angka Kemiskinan di Bondowoso Naik 1 Persen
Pesanan pun banyak datang dari luar Solo seperti Wonogiri dan Klaten. Harga ecer 1 kilogram kue keranjang buatannya sebesar Rp40.000. Isinya 1 kg kue keranjang ada yang 4 buah ada yang 2 buah.
“Saya punya enam karyawan, sejak pandemi tetap bekerja. Makanya, saya ya tetap membuat kue keranjang untuk Imlek ini meski pesanan ya tidak sebanyak dulu,” imbuh dia.
Menurutnya, kue keranjang produksinya ini tidak memakai bahan pengawet sehingga jika di luar lemari es hanya tahan beberapa pekan. Maka dari itu, demi menjaga kesegaran kuenya, begitu konsumen pesan baru dibuat.
Bahan utamanya berupa ketan dan gula pasir. Pabrik rotinya pun memproduksi kue keranjang dengan masih mempertahankan cara lama demi menjaga keautentikan rasa.
Diawali dengan menggiling ketan, mengaduk adonan, hingga saat kue dipanggang. Sementara itu, produsen kue keranjang Dua Naga Mas, Alista Putri Maidi, memilih tak memproduksi kue keranjang Imlek tahun ini karena Covid-19.
Saat memproduksi kue keranjang tersebut ia membutuhkan banyak tenaga kerja. Setidaknya 20 orang kini ia pekerjaan di tempat usahanya itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota