SuaraJawaTengah.id - Satu jam sebelum meninggal, Samuel Reven yang diduga menjadi korban malpraktik di rumah sakit Telogorejo Semarang, sempat meminta susu kepada orang tuanya. Hal itu setelah hasil tes Swab Covid-19 dinyatakan Negatif.
Kuasa hukum Samuel Reven, Arta Uli Sianturi membenarkan jika satu jam sebelum Samuel meninggal, korban sempat meminta dibelikan susu oleh ibunya karena besoknya sudah bisa pindah ruangan.
"Namun, satu jam berikutnya Samuel dikabarkan meninggal," jelasnya saat dikonfirmasi Suara.com, Kamis (28/1/2021).
Ia menyebut, sampai saat ini pihaknya belum diberikan rekam medis yang dapat menjelaskan tentang penyakit yang menyebabkan Samuel meninggal.
Baca Juga: Sejarah Klenteng Tertua di Semarang, Konon Dijaga 29 Dewa
"Kita sebenarnya sudah diberikan fotokopian rekam medis menurut versi mereka. Namun itu hanya kesimpulan yang tak sesuai dengan fakta," ujarnya.
Selain itu, menurutnya, pelayanan rumah sakit juga kurang baik karena tempat tidurnya tak sesuai dengan badan Samuel. Hal itu membuat, salah satu kaki Samuel cidera.
"Seharusnya kalau tak ada ruangan yang cocok dengan pasien harusnya dirujuk. Kasian Samuel dia dirawat 4 hari dengan posisi kaki sebelah kanan bengkok," ujarnya.
Sebenarnya sedari awal, orang tua Samuel sudah menaruh curiga lantaran dia dipaksa memberikan kartu keluarganya dengan iming-iming akan diberi bantuan dana dari Kemenkes.
"Nah setelah bersedia memberi kartu keluarga, dia baru dapat di ruangan isolasi Covid-19," ucapnya.
Baca Juga: Liga 1 Tak Kunjung Bergulir, Pemain PSIS dilirikKlub dari Timor Leste
Ia menyebut, pada pemeriksaan pertama Samuel memang reaktif. Namun, saat tes Swab Samuel dinyatakan negatif. Sampai saat ini, ia tak mengerti apa alasan rumah sakit merawat Samuel di ruang isolasi Covid-19.
"Awalnya kita sempat menunggu di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) selama 10 jam. Padahal dokter sudah menganjurkan untuk ke ruang High Care Unit (HCU)," ujarnya.
Hingga Samuel meninggal, pihak rumah sakit belum memberikan jawaban terkait penyakit yang menyebabkan Samuel meninggal. Hasil medical record dari pihak rumah sakit juga berbeda-beda.
"Jadi sampai Samuel meninggal kami tak tau penyakitnya apa. Rumah sakit hanya bilang gula Samuel tinggi, " keluhnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Jurnalis Palestina Terbakar Hidup-hidup dalam Serangan Israel di Gaza
-
Ancam Tempeleng Wartawan di Semarang, Kapolri Sebut Bukan Ajudannya
-
Polri Akan Usut Kasus Ajudan Kapolri Ancam Tempeleng Jurnalis di Semarang
-
Gegara Tegur Pria Pakai Knalpot Brong di Area IGD, Satpam RS di Bekasi Dianiaya Hingga Kejang
-
7 Rekomendasi Nasi Goreng Semarang Terenak Mulai dari Babat hingga Pedas Menggila
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025