SuaraJawaTengah.id - Harga rokok diperkirakan akan mengalami kenaikan, karena dampak dari naiknya cukai rokok. Hal itu membuat beberapa warga Kota Semarang memilih untuk membuat rokok sendiri membeli tembakau langsung dari petani.
Warga Semarang sering menyebutnya "tingwe" akronim dari linting dewe (membuat rokok sendiri). Sebagian warga Semarang, tingwe diaggapp lebih ekonomis alias ramah di kantong anak muda.
Warga Semarang, Praditya Wibby mengatakan, memilih tingwe karena lebih ekonomis. Rokok pabrikan setiap bungkusnya sekitar Rp20 ribu, sedangkan harga tembabakau Rp20 ribu bisa untuk 10 hari.
"Biasanya kalau beli rokok pabrikan, satu hari itu satu bungkus. Ya seharga tembakau untuk 10 hari," jelasnya kepada suara.com, Senin (1/2/2021).
Baca Juga: 2 Ibu Narapidana Diduga Bawa Tembakau Gorila, Ini Temuan Polresta Malang
Selain lebih murah, dia juga mempunyai alasan sendiri kenapa memilih tingwe selain ekonomis yaitu, karena membantu petani tembakau. Menurutnya, beberapa bulan terakhir nasib petani terkatung-katung karena harga tembakau yang murah.
"Dengan tingwe saya bisa langsung bantu para petani tembakau," ujarnya.
Ditanya soal rasa, dia mengaku jika rokok tingwe tak kalah dengan rokok pabrikan. Menurutnya, dengan tingwe malah lebih banyak pilihan rasa dan jenis tembakau.
"Setiap jenis di masing-masing daerah itu beda-beda rasanya. Itulah yang membuat istimewa," imbuhnya.
Pilihan untuk tingwe, Wibby tak sendirian. Banyak teman yang satu tongkrongan dengannya juga memilih untuk tingwe. Selain harganya ekonomis, tingwe lebih banyak pilihnnya.
Baca Juga: Dugaan Pasien Dicovidkan, Ombudsman Jateng Semprot RS Telogorejo Semarang
"Sekarang teman-teman saya juga banyak yang memilih tingwe," katanya.
Hal yang sama dikatakan Riska Farasonefela. Sejak pandemi Covid-19 dia memilih untuk tingwe karena lebih irit. Selain itu, tembakau yang dia beli juga cukup untuk dibagi dengan teman-temannya.
"Lumayan kan, 1 kilogram hanya 45 ribu. Itu bisa cukup untuk berbulan-bulan meski dibagi dengan teman-temannya," ucapnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Angka Pengangguran Rawan Bertambah Imbas R-Permenkes Produk Tembakau
-
Akademisi Beberkan Dampak Jika Pemerintah Naikkan Lagi Tarif Cukai Rokok
-
Lapas Overkapasitas 89 Persen, DPR Desak Pemerintah Tambah Fasilitas dan Berantas Pungli
-
Petani Tembakau Minta Perlindungan Presiden Prabowo dari Aturan yang Kontraproduktif
-
Ekonom Beberkan Dampak Ekonomi Kebijakan Rokok Terbaru Terhadap IHT
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
-
Pakai AC di Kelas, Orang Tua Murid Keluhkan Iuran Rp 20 Ribu untuk Bayar Listrik di SMA Negeri 1 Bontang
-
KPU Kaltim Pastikan Debat Ketiga Berlangsung Kondusif, Aturan Diperketat
Terkini
-
Superco Superfest: 36 Tim Bertarung, Cari Bibit Unggul Sepak Bola Nasional!
-
Akhirnya Punya WC, Buruh Semarang Ini Tak Perlu Lagi Buang Hajat di Sungai
-
Dukungan Jokowi dan Prabowo Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Luthfi-Yasin? Ini Hasil Survei SMRC
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Pentingnya Sanitasi Dasar untuk Kesejahteraan Warga Jawa Tengah