Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 03 Februari 2021 | 11:11 WIB
Aktivitas Gunung Merapi pada Kamis (28/1/2021). (Instagram/@bpptkg)

SuaraJawaTengah.id - Aktivitas Gunung Merapi terus dipantau oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Terbaru, terjadi empat kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 900 meter ke arah barat daya, arah hulu Kali Krasak dan Boyong, pada Rabu pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.

Menurut Kepala BPPTKG Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 24 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-21 mm selama 13-109 detik dan satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 7 mm selama 16 detik.

Asap tidak teramati keluar dari puncak kawah Gunung Merapi, yang selama periode pengamatan dinaungi awan mendung dan diliputi angin yang bertiup lemah ke arah selatan.

Pada periode pengamatan Selasa (2/2) pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 10 kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 800 meter ke arah barat daya dengan deformasi yang terukur dari Pos Babadan rata-rata 0,3 cm per hari dalam tiga hari.

Baca Juga: Senin Pagi, Gunung Merapi 6 Kali Keluarga Guguran Lava Pijar

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. 

Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga km dari puncak gunung.

Load More