SuaraJawaTengah.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mencatat sebanyak 4.040 kasus dari total 4.864 warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah itu dinyatakan sudah sembuh.
"Berdasarkan data di Dinkes Boyolali, hingga Minggu (7/2) malam, jumlah warga yang sembuh COVID-19 bertambah enam sehingga total menjadi 4.040 pasien atau sekitar 83,1 persen," kata Kepala Dinkes Boyolali Ratri Survivalina di Boyolali, Senin (8/2/2021).
Ratri menyampaikan dari enam kasus yang dinyatakan sembuh tersebut setelah ada hasil evaluasi tes usap PCR kedua terhadap pasien terkonfirmasi COVID-19 yang mayoritas orang tanpa gejala, pada Sabtu (6/2), negatif. Warga yang sembuh kemudian langsung dipulangkan ke rumah masing-masing.
Pada saat bersamaan, warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali juga bertambah sebanyak 37 sehingga secara akumulasi total menjadi 4.864 pasien.
Baca Juga: Pasien COVID-19 Kabur Divonis 4 Bulan Penjara
Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali yang masih menjalani perawatan sebanyak 324 orang, dan isolasi mandiri sebanyak 363 orang. Ditambah warga yang sudah dinyatakan sembuh 4.040 kasus dan meninggal dunia 137 kasus atau 2,8 persen.
"Penambahan terkonfirmasi positif sebanyak 37 orang itu, terdiri dari 25 merupakan kejadian baru dan 12 orang karena kontak erat dengan kasus sebelumnya," katanya.
Oleh karena itu, Kabupaten Boyolali untuk skoring Indeks Kesehatan Masyarakat COVID-19, yakni 2,98 atau masuk zona resiko sedang atau oranye.
Kendati demikian, Dinkes Boyolali tidak henti-henti untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk disiplin menaati protokol kesehatan guna mencegah penularan virus corona.
Pihaknya meminta masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas untuk menekan angka COVID-19 di Boyolali.
Baca Juga: Alhamdulillah! Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Berkurang Puluhan Orang
Pada masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat tahap kedua ini, katanya, jangan sampai justru banyak masyarakat melakukan aktivitas ke luar rumah jika tidak penting, sehingga menimbulkan kerumunan yang berpotensi penularan COVID-19. [Antara]
Berita Terkait
-
Membebaskan Diri dari Rasa Sakit Hati di Buku 'Nanti Juga Sembuh Sendiri'
-
Ulasan Buku 'Nanti Juga Sembuh Sendiri', Merangkul Luka untuk Menyembuhkan
-
Mobil Kapolres Boyolali Kecelakaan Tabrak Truk Di Tol Batang, Sopir Dan Ajudan Tewas
-
Upaya Menyembuhkan Luka Batin dalam Buku Terluka untuk Sembuh
-
Kate Middleton Selesaikan Kemo Terakhir, Ingin Fokus agar Benar-benar Bersih dari Kanker
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri
-
Cari Rumah Baru di Ibu Kota Jatim Sesuai Fengshui? Hadiri BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang