SuaraJawaTengah.id - Sebelum Indonesia merdeka, warga tionghoa di Kota Semarang mempunyai beberapa pemimpin yang bertanggungjawab untuk memimpin seluruh orang Cina yang ada di Kota Semarang hingga tahun 1906.
Pemimpin orang Cina Semarang pertama adalah saudagar kaya yang berasal dari Batavia, bernama Kwee Kiauw Loo. Dia merupakan orang Cina totok kelahiran Haiting, Hokkian.
Dia menjadi pemimpin orang Cina di Semarang selama 12 tahun sejak tahun 1672. Setelah tak lagi menjadi pemimpin, dia kembali ke Cina dan menghabiskan masa tuanya di sana.
Pemimpin Cina Semarang dibentuk oleh Vereenigde Oostindische Compagnie dan pemerintah kolonial Belanda untuk memudahkan urusan dengan orang Cina yang ada di Kota Semarang.
Baca Juga: Jalur KA Lintas Utara Semarang Kembali Dibuka Setelah Rel Ditinggikan
Dalam buku "Riwayat Kota Lama Semarang" karya Dewi Yulianti menyebut jika alasan VOC memilih Kwee Kiauw Loo sebagai pemimpin orang Cina dikarenakan saat itu tak ada orang Cina yang memenuhi syarat selain dia.
"Syarat untuk menjadi pemimpin Cina adalah harus kaya. Sehingga yang dipilih adalah pedagang sukses atau para bandar pemegang monopoli perdagangan dan jasa," tulis Dewi dalam bukunya.
Kepada SuaraJawaTengah.id, dia menceritakan jika saat itu warga Cina yang ada di Pecinan bertambah banyak dan persoalan di dalamnya juga semakin kompleks.
Hal itu membuat VOC dan pemerintah kolonial Belanda mengangkat pejabat yang diberi nama "Letnan Cina" sebagai pembantu pemimpin Cina di Kota Semarang.
Sistemnya sama dengan pola di militer. Nantinya, seorang letnan bisa menjadi kapten dan seorang kapten juga bisa nai lagi pangkatnya sebagai mayor Cina.
Baca Juga: Rumahnya di Kepung Banjir, Warga Semarang Malah Asyik Menikmati Mie Instan
"Jumlahnya tergantung kebutuhan. Sebagai penghasilan, mereka mendapatkan pacth yang dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama," jelasnya, Kamis (11/2/2021).
Setelah jabatan Kwee Kiauw Law berkahir, jabatan pemimpin Cina Semarang dimabil oleh Kwee An Say. Dia menjadi Pemimpin Cina ketika terjadi geger pecinan, peristiwa pembantaian orang-orang Cina di Batavia pada 1740.
Melihat hal itu, dia memutuskan untuk membrontak kepada VOC. Pembrontakan tersebut mengakibatkan dia ditangkap dan diberhentikan dari jabatan sebagai Pemimpin Cina saat itu.
Setelah Kwee Kiauw Law, jabatan pemimpin Cina diisi oleh Kwee Gang pada tahun 1743. Setelah masa jabatan Kwee Kiaw Law berakhir pucuk Pimpinan orang Cina di Semarang diteruskan orang, diantaranya :
Oei Tje, Tan Eng, Tan Lik, Tan Yok Sing, Tan Tiang Khong, Tan Tiang Tjhing, Tan Hong Yan, Be Ing Tjoe, Tan Tjong Hoay, Be Biauw Tjoan, Tan Khoen Siong, Liem Liong Hien, Oei Mo Sing, Oei Tiong Ham, Oei Tiong Bing, Oei King Goan dan Tan Siauw Liep.
Hingga akhirnya, memasuki abad ke-20, peran pemimpin Cina mulai memudar karena perubahan sistem yang ada di Kota Semarang sejak menjadi otonom. Tak lama berselang, beberapa orang Cina juga menjadi anggota dewan di Kota Semarang.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Ancam Tempeleng Wartawan di Semarang, Kapolri Sebut Bukan Ajudannya
-
Polri Akan Usut Kasus Ajudan Kapolri Ancam Tempeleng Jurnalis di Semarang
-
Cina Tolak Kesepakatan TikTok di AS, Tarif Impor Baru Trump Jadi Biang Kerok
-
7 Rekomendasi Nasi Goreng Semarang Terenak Mulai dari Babat hingga Pedas Menggila
-
7 Kolam Renang di Semarang dengan Harga Terjangkau: Bonus View Pegunungan!
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025