Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 18 Februari 2021 | 19:13 WIB
Sekelompok pemuda dari perkumpulan Gembel Pasar Karanganyar (Gempas Karanganyar) menggelar bakti sosial membagikan sedikitnya 2 ton beras kepada masyarakat ekonomi rentan di Kebumen, Kamis (18/2/2021). [HESTEK/ M Hafied]

SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19 rupanya mengetuk hati para preman di Kebumen. Kelompok pemuda yang mengaku preman itu membagikan sembako kapada warga miskin yang membutuhkan. 

Mereka adalah sekelompok pemuda mengatasnamakan diri Gembel Pasar Karanganyar (Gempas Karanganyar) Kabupaten Kebumen. Tak disangka, kelompok yang dikenal 'preman' justru malah menggelar bakti sosial. 

Pemandangan itu pun menjadi tak biasa, kelompok  preman di Kebumen itu membagikan sedikitnya 2 ton beras, pada Kamis (18/2/2021).

Dilansir dari Hestek.id, Pembina Gempas Karanganyar, Heksa Heri Sukarno mengaku, dia ingin menghapus stigma negatif masyarakat tentang preman. Untuk itu, kegiatan baksos ini sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat yang cukup terdampak ekonominya akibat pandemi.

Baca Juga: Bocoran Laporan PBB: Korut Gunakan Serangan Siber untuk Danai Progam Nuklir

“Kita merasa prihatin, sudah setahun terdampak pandemi. Kadang ada yang dapat uang untuk kebutuhan sehari-hari bahkan tidak dapat uang sama sekali,” kata dia disela kegiatan.

Para tukang becak, ojek pangkalan, sopir angkutan serta pedagang kaki lima yang kedapatan sedang mangkal disekitar Kompleks Pasar Karanganyar, Kebumen tak luput dari aksi bakti sosial tersebut.

Sekelompok pemuda dari perkumpulan Gembel Pasar Karanganyar (Gempas Karanganyar) menggelar bakti sosial membagikan sedikitnya 2 ton beras kepada masyarakat ekonomi rentan di Kebumen, Kamis (18/2/2021). [HESTEK/ M Hafied]

Heksa menjelaskan, sumber dana baksos merupakan hasil akumulasi uang kas yang dihimpun setiap bulan oleh para anggota Gempas Karanganyar.

“Teman-teman mengumpulkan setiap bulan untuk dibelanjakan beras. Jadi tidak untuk sekarang ini saja, misal ada temen kami yang sakit, bisa pakai uang kas itu untuk berobat atau menjenguk,” jelas Heksa.

Sebanyak 350 paket, berisi 5 kilogram beras dibagikan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Bahkan, jauh hari sebelum pelaksanaan, para preman itu menyebar kupon paket bantuan guna menghindari kerumunan.

Baca Juga: Peran Media Perangi Pandemi

“Kita pilah-pilih dulu mana yang memang membutuhkan, dengan cara pakai girig (kupon, red) supaya tidak berdesakan karena lagi musim corona seperti ini,” ujarnya.

Seorang pengayuh becak, Janarko (56) merasa berterimakasih atas perhatian yang diberikan. Ia tak menyangka pemuda yang selama ini dilabel jelek justru memiliki kepekaan sosial dengan menggelar bakti sosial.

“Saya berterima kasih sekali, awalnya kaget diberikan kupon beras dari mereka. Kok masih mau memikirkan orang susah cari nafkah sekarang dengan bagi sembako,” ucapnya.

Load More