Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 19 Februari 2021 | 13:58 WIB
Peneliti Vaksin Nusantara di RSUP Kariadi Semarang [Suara.com/Dafi Yusuf]

Selain itu, produksi dosis individual secara sistem tertutup menggunakan reagen tanpa antibiotik dan tanpa komponen binatang.

"Komposisi autolog. Hanya sel dan serum milik pasien sendiri yang disuntikkan," imbuhnya.

Bahkan, Vaksin Nusantara direkomendasikan untuk kondisi medis dimana vaksin lain tidak direkomendasikan seperti penyakit autoimun, terapi imunosupresi.

Rencananya, vaksin tersebut akan ibuat di tempat pelayanan. Kit dikirimkan ke tempat pelayanan, dimana vaksin dibuat secara lokal.

Baca Juga: Hanya Rp200 Ribu, Vaksin Nusantara yang Digagas Terawan Diklaim Lebih Murah

Hal ini memungkinkan dibuat dimana saja, sehingga menghilangkan kebutuhan fasilitas produksi yang masif, mahal, terpusat dan pengiriman vaksin.

"Set up yang dibutuhkan minimal. Setiap RS, Klinik, atau lab klinik komersial dapat membuat vaksin," katanya.

Vaksin Nusantara yang digagas oleh eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto diklaim dapat memproduksi 10 juta dosis vaksin untuk Covid-19 setiap bulannya.

"Kalau kata Pak Terawan kemarin produuksinya bisa mencapai 10 juta dosis setiap bulannya," jelasnya.

Dia menjelaskan jika vaksin Covid-19 yang diproduksi di RSUP Kariadi itu menggunakn bahan serum darah dan antigen yang diambil dari setiap penerimma vaksin.

Baca Juga: Vaksin Nusantara Besutan Terawan Jalani Uji Klinis Tahap 2, Dibiayai Siapa?

"Jadi vaksin tersebut diambil dari bahan serum darah dan antigen yang diambil dari penerima vaksin," ujarnya.

Load More