SuaraJawaTengah.id - Cuaca ekstrem masih malanda wilayah Provinsi Jawa Tengah. BMKG memprediksi puncak musim hujan akan mundur dan tidak sesuai prakiraan awal.
BMKG sebelumnya memprediksi musim hujan terjadi pada Januari-Februari. Kali ini dari analisa BMKG, musim hujan masih akan terjadi pada bulan Maret.
Dilansir dari Semarangpos.com, Kepala Seksi Data dan Informasi (Datin) BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Iis Widya Harmoko, mengatakan puncak musim hujan tahun 2021 ini diperkirakan akan berlangsung hingga awal Maret.
Hal itu menyusul masih tingginya intensitas hujan di sejumlah daerah, khususnya di Jateng.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Pakar Unsoed Ingatkan Pentingnya Protokol Banjir
“Kemungkinan puncak musim hujan mundur hingga awal Maret 2021,” tutur Iis di Semarang, Kamis (25/2/2021).
Iis menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan intensitas hujan masih cukup tinggi hingga akhir Februari ini. Salah satunya masih berlangsungnya fenomena La Nina dan gelombang massa udara basah seperti MJO.
“Lalu pusat tekanan udara rendah, belokan dan adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi). Lalu masa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan pada beberapa wilayah di Jateng,” imbuhnya.
Disinggung tentang datangnya musim kemarau, Iis menyatakan BMKG belum memberikan prediksi secara resmi. Terutama datangnya musim kemarau di wilayah Jateng.
“Untuk prakiraan datangnya musim kemarau kita belum mengkajinya. Belum ditentukan prediksinya,” kata Iis.
Baca Juga: Pimipinan MTA Ahmad Sukina Tutup Usia, Diduga Karena Stroke
Sementara itu, BMKG memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin dan petir masih melanda sebagian besar wilayah Jateng hingga Jumat (26/2/2021) pagi.
Sejumlah wilayah itu yakni Kendal, Kota Semarang, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, dan Brebes. Sedangkan wilayah lainnya yang turun diguyur hujan namun dengan intensitas lebih rendah yakni Rembang, Demak, Pati, Jepara, Sragen, Boyolali, Karanganyar, Solo, Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Banjarnegara, dan Banyumas.
Berita Terkait
-
Tempel Terus Ahmad Luthfi, Jokowi Soal Peluang Menang di Pilkada Jateng: Nggak Usah Sombong
-
Kampanye Akbar di Benteng Vastenburg Solo, Ahmad Luthfi Pamer Didukung Jokowi
-
Ditemani Raffi Ahmad, Luthfi-Taj Yasin Ajak Sejumlah Artis Keliling Pasar: Ada Celine Evangelista hingga Inara Rusli
-
Jubir PDIP Sebut Ada Kepanikan, Ganjar Singgung Efek Jokowi Kampanye di Purwokerto
-
Viral Fenomena Alam bak 'Awan Kinton' Jatuh, Begini Penjelasan BMKG
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Superco Superfest: 36 Tim Bertarung, Cari Bibit Unggul Sepak Bola Nasional!
-
Akhirnya Punya WC, Buruh Semarang Ini Tak Perlu Lagi Buang Hajat di Sungai
-
Dukungan Jokowi dan Prabowo Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Luthfi-Yasin? Ini Hasil Survei SMRC
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Pentingnya Sanitasi Dasar untuk Kesejahteraan Warga Jawa Tengah