SuaraJawaTengah.id - Jagad media sosial tengah diramaikan dengan potongan video aksi pemukulan.
Video itu menampilkan seorang pria dewasa berjaket hitam mengendarai sepeda motor bersama anaknya terlihat memukul seorang anak lainnya. Kejadian tersebut tersebar melalui akun instagram milik @instambanjarnegara.
Dalam keterangan tertulisnya, pemilik akun menginformasikan bahwasannya ada kejadian kekerasan pada anak di bawah umur.
"Pak Kepala Dusun berinisial (M) membully dan mencaci maki anak kecil berumur 10 THN (E) dan memukul di depan umum," tulis akun tersebut.
Pemilik akun tersebut mengaku mendapat rekaman dari CCTV. Menurutnya peristiwa baru di ketahui dua hari setelah kejadian karena mengalami trauma dan ketakutan tidak berani cerita kepada kedua orang tuanya.
"Kejadian terjadi di Desa Wangon, Kabupaten Banyumas, 22 Februari 2021," lanjutnya.
Video tersebut telah ditonton sebanyak 16.140 warganet. Sebagian besar mengomentari dengan memberi dukungan kepada korban anak kecil yang dalam video terlihat ketakutan.
"Kawal terus lur, biar jadi pembelajaran buat kita semua. Menyelesaikan masalah dengan emosi itu tidak baik," tulis akun @vicko1293.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Wangon, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Supriadi, membenarkan adanya kejadian tersebut.
Baca Juga: Kasus Pemukulan Cewek di Indekos Bandung Mulai Dilirik Polisi
"Tadi sudah kita panggil untuk klarifikasi masalah ini, karena saya baru tahu informasi tersebut tadi malam karena ada dari pihak korban dateng untuk laporan. Sebelumnya saya di Rumah Sakit jadi baru tahu," katanya, Jumat (26/2/2021).
Menurutnya, korban dalam video tersebut sudah dipanggil. Dari keterangannya, korban tidak menuntut apapun.
"Upaya yang akan kita lakukan ya meminta klarifikasi lebih lanjut dari si pelaku. Nanti setelah pertemuannya clear baru kita sampaikan ke wartawan," jelasnya.
Supriadi merencanakan mediasi antara pelaku dan korban akan dilakukan pada hari Senin besok. Selain korban, pihak keluarga juga tidak ada tuntutan apapun terhadap pelaku.
"Karena kan tetangga. Sering nongkrong bareng, ngopi bareng, begitu. Untuk meredam itu semuanya pelaksanaan mediasi seperti apa, istilahnya sanksi jabatannya seperti apa nanti kita sampaikan ke media," tuturnya.
Supriadi menyampaikan yang memviralkan video tersebut bukan merupakan warga desanya. Namun warga tetanga desa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025