Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 09 Maret 2021 | 09:01 WIB
Ilustrasi Pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir membuat kemiskinan di Kabupaten Boyolali meningkat. [Dok suara.com]

SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak pada sektor ekonomi. Kemiskinan di Kabupaten Boyolali pun meningkat menjadi 10,18 persen. 

Bupati Boyolali Muhammad Said Hidayat, mengatakan pandemi Covid-19 menyebabkan angka kemiskinan di Kabupaten Boyolali pada 2020 naik sekitar 0,65 persen. Sehingga jika ditotal, saat ini 10,18 persen penduduk Boyolali masuk kategori miskin

"Angka kemiskinan di Boyolali meningkat dari 9,53 persen menjadi 10,18 persen atau mengalami kenaikan sekitar 0,65 persen," kata M Said Hidayat, dilansir dari ANTARA di Kantor Bupati Boyolali, Senin (8/3/2021). 

Oleh karena itu, M Said meminta para pejabat Camat di Boyolali berkonsentrasi dalam program penanggulangan kemiskinan (Pronangkis) guna menekan laju kenaikan angka kemiskinan di wilayahnya..

Baca Juga: Pemprov DKI: Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Perlahan Menurun

Selain itu, M Said juga meminta Camat melakukan percepatan dengan pembenahan data secara menyeluruh untuk menindaklanjuti setiap program penanggulangan kemiskinan yang sudah direncanakan.

"Pronangkis itu, bagian yang terpenting untuk langkah-langkah kami ke depan," kata M Said.

Sementara itu, Wakil Bupati Bupati Wahyu Irawan menambahkan agar seluruh Camat saling bekerja sama dan saling berkomunikasi dalam menjalankan Tata Pemerintahan di Kabupaten Boyolali.

"Intinya saling komunikasi dan koordinasi di antara kami semuanya," tegas Wabup.

Baca Juga: Saat Pandemi, Ini Strategi Synthesis Development Hidupkan Sektor Properti

Load More