SuaraJawaTengah.id - Penipuan berkedok beasiswa prestasi terjadi di Banymas. Korbannya adalah dua wali murid SMK Maarif NU Ajibarang.
Penipuan beasiswa itu memaksa keduanya diharuskan transfer dengan nominal berbeda sebagai syarat untuk mencairkan dana bantuan tersebut.
“Wali murid sekolah dihubungi orang tak dikenal melalui sambungan telpon, dikirim pesan melalui Whatsapp dan pesan. Ia mengatasnamakan sekolah untuk menyalurkan beasiswa, namun dengan permintaan jaminan uang,” kata Kepala TU SMK Maarif NU Ajibarang Kabupaten Banyumas, Imam Sofyan dilansir dari Hestek.id Selasa (9/2/2021).
Hal ini baru diketahui pihak sekolah saat ada dua wali murid yang datang dalam waktu berbeda meminta konfirmasi kebenaran informasi beasiswa tersebut.
“Ada wali siswa ke sekolah minta konfirmasi mempertanyakan beasiswa prestasi. Namun untuk saat ini tidak ada pengumuman. Selang beberapa hari ada lagi yang lapor,” katanya.
Khawatir, pihak sekolah memutuskan untuk menyebarluaskan informasi melalui grup wali kelas. Rupanya bukan dua orang itu saja, beberapa wali murid kelas X juga banyak yang mendapat pesan dan telepon dari orang tak dikenal.
“Sejauh ini sudah ada dua walimurid yang mengaku telah mengirimkan uang. Satu orang mentransfer senilai Rp 500 ribu, satunya mengirim Rp 1,7 juta melalui ATM,” katanya.
Dari pengakuan wali murid, kata dia, uang tersebut dikirm dengan kode Briva dan dijadikan modus untuk bisa mencairkan beasiswa senilai Rp 3,8 juta.
“Saya sendiri juga sempat ditelpon. Ia membawa-bawa nama sekolah. Nggak tahu orang itu dapat data dari mana? kita juga bingung. Atau mungkin diretas atau dari mana, nggak tahu. Sekolah tidak pernah menyebarluaskan data siswa,” katanya.
Baca Juga: Batalkan Pernikahan, Warga Banyumas Disanksi Membayar Rp150 Juta oleh MA
Atas peristiwa ini, pihak sekolah bersama wali murid telah melapor ke Kepolisan Sektor Ajibarang. Pihaknya juga melapor ke BRI, untuk mengetahui informasi terkait identitas pelaku.
Agar tidak terulang, ia meminta kepada wali murid mengabaikan telepon yang mengatasnamakan sekolah untuk meminta uang atau imbalan apapun.
“Kami mengimbau khususnya kepada wali murid dan masyarakat pada umumnya, untuk lebih berhati-hati merespon dari orang tak dikenal yang mengatasnamakan sekolah. Apalagi dengan meminta-minta uang, itu adalah penipuan,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025