Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 16 Maret 2021 | 16:43 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat rakor Sistem Resi Gudang di Semarang. [Dok Humas Pemprov Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung upaya pengembangan Sistem Resi Gudang (SRG). Sistem tersebut  dinilai mampu jadi pendorong bagi ekonomi masyarakat utamanya para petani.

Ganjar berharap tiga Sistem Resi Gudang yang sudah berjalan dengan baik di wilayah Jawa Tengah, bisa jadi contoh untuk daerah lain meniru.

Hal itu disampaikan Ganjar, usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengembangan Sistem Resi Gudang di Jawa Tengah, di Gumaya Hotel Semarang, Selasa (16/3/2021).

Tantangan dari SRG ini adalah memberikan pemahaman kepada petani yang masih memilih langsung menjual hasil panennya ke tengkulak.

Baca Juga: Bioskop di Solo Mulai Beroperasi, Tarifnya Turun Hampir Setengah Harga

"Resi gudang ini kan banyak manfaat nih, memang kita mesti mengedukasi kawan-kawan petani untuk mau masuk ke sistem ini. Itu perlu edukasi," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, edukasi ini diperlukan dan akan membutuhkan waktu lama. Sehingga, lanjut Ganjar, pihaknya mendorong kepada pemerintah daerah dan dinas terkait melakukan penyuluhan. Apalagi menjelang masa panen raya.

"Nah ini kan mau panen raya di mana-mana, biasanya kalau suply banyak harga akan turun. Ketika harga turun ini lah sebenarnya sistem resi gudang ini menjadi penting. Cuman meyakinkan masyarakat untuk pindah ke sini itu kan butuh waktu, nah sekarang contoh-contoh baik diberikan," ujarnya.

Contoh baik yang bisa diberikan, kata ganjar, ada di 3 Kabupaten yakni Wonogiri, Grobogan dan Kebumen. Ganjar menilai jika pemahaman ini bisa ditanamkan maka akan berdampak baik pada stok pangan.

"Maka rakor hari ini akan kita jadikan satu pembelajaran bersama untuk Kabupten lain juga mengikuti dan komoditasnya nanti bisa beragam, hari ini memang juaranya masih beras, nanti beliau pak Wamen akan ke Brebes, nanti bawang merah nih mau didorong, tadi kita bicara juga apakah mungkin Grobogan kedelai begitu ya, dan sebenarnya banyak produk lain yang bisa," tandasnya.

Baca Juga: Tulang Suku Tertua di Jawa Ditemukan di Gua Kabupaten Rembang

Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan terkait pengembangan SRG di Jawa Tengah pihaknya terus mendukung. Utamanya dalam hal fasilitasi dari segi pembiayaan hingga pengelolaan.

Soal pembiayaan, kata Jerry, pihaknya telah mengajak kerjasama pada bank BUMN dan keberlanjutannya bisa langsung ditindaklanjuti oleh kepala daerah masing-masing. Sedangkan, soal pengelolaan menurut Jerry bisa melibatkan pihak swasta.

"Kita bisa kerjasama dengan swasta sebetulnya. Kita pemerintah selama ini sudah memberikan support dengan baik tetapi tidak tertutup kemungkinan swasta bisa dilibatkan dalam hal pengelolaan, mencari manajer atau pengelola gudang sehingga bisa dipastikan pengelolaannnya profesional," tegasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Arif Sambodo menjelaskan saat ini di Jawa Tengah terdapat 15 SRG tersebar di 13 daerah. Terkait dengan edukasi pada petani, Arif menyebut pihaknya akan menggandeng dinas terkait untuk melakukan penyuluhan.

"(Terkait edukasi ke petani) Nanti kita kerjasama dengan dinas-dinas terkait, seperti yang dilakukan oleh wonogiri, kita manfaatkan nanti para penyuluh untuk ikut memberikan mindset yang sama. Karena kadang contoh yang di kudus itu kan mindsetnya masih milih ke tengkulak, karena mereka belum mengetahui manfaat resi gudang," tandasnya.

Load More