Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 17 Maret 2021 | 10:58 WIB
Karyawan Semen Gresik melakukan pengecekan pada proses pembakaran di mesin kiln. Proses produksi di PT Semen Gresik menggunakan teknologi canggih dan ramah lingkungan. [Humas Semen Gresik]

SuaraJawaTengah.id - Di tengah kondisi ekonomi dan bisnis yang penuh tantangan dan permintaan semen di pasar domestik yang menurun, PT Semen Gresik berhasil membukukan laba bersih positif sepanjang tahun 2020. Kinerja positif tersebut hanya terkoreksi 1,7% dibanding tahun sebelumnya.

Kendati pendapatan Perseroan menurun dibanding tahun lalu, tetapi margin laba bersih anak perusahaan PT Semen Indonesia Tbk ini justru menanjak  dari  10,21 % menjadi 11,66% pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa operational excellence perusahaan Semen Gresik semakin baik dan efisien di tengah tren konsumsi semen di pasar nasional menurun akibat pandemi Covid-19.

Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Semen Gresik Gatot Mardiana menjelaskan, turunnya permintaan produk semen sebagai dampak pandemi, merupakan tantangan utama yang dihadapi SG di tahun 2020. Meskipun  demikian, SG  meningkatkan operational excellent,salah satunya dengan menerapkancost leadership, sehingga margin laba bersih Perseroan dapat mengalami peningkatan.

Berbagai langkah, kata dia, dilakukan guna mewujudkan operational excellence. Tahun 2020 Perseroan telah memulai menerapkanplant expert system pada cement mill danraw mill sebagai bagian dari penerapan revolusi Industri 4.0 yang mengandalkan teknologi canggih. 

Baca Juga: Semen Gresik dan PWI Jateng Sukses Adakan UKW Se-Jawa Tengah

"Sistem yang sudah sepenuhnya serba otomatis  ini memungkinkan dilakukan operasi secara remote. Sistem ini juga memberikan dampak terhadap efisiensi biaya produksi yang cukup signifikan," kata Gatot dalam rilisnya, Rabu, (17/03).

Selain itu, untuk mewujudkancost leadership, tahun 2020 Perseroan juga sangat selektif dalam menerapkan kebijakan terkait belanja atau pengeluaran anggaran untuk pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap/inventaris. Belanja untuk menambah aset hanya  untuk kepentingan operasional Perseroan yang sifatnya wajib dan mendesak.

Di tahun 2021, lanjut Gatot, SG optimistis  mampu bersaing di tengah-tengah tuntutan dan tren global industri semen karena memiliki keunggulan komparatif yaitu konsep yang inovatif, kecanggihan teknologi, serta operasional yang baik dalam kelestarian lingkungan agar bisa memenuhi permintaan semen berlabel hijau atau ramah lingkungan.

''Bermodal produk yang ramah lingkungan dan efisien adalah bagian dari strategi korporasi dalam memenangkan persaingan,’’ tandasnya.

Menurutnya, perusahaan masih akan menerapkan langkah strategis menjadikan sektor cost, quality, capacity,dan realibilitysebagai acuan utama dalam menjalankan operational excellence perusahaan untuk melewati tantangan-tantangan yang akan dihadapi pada tahun 2021 ini.

Baca Juga: Pandemi, Semen Gresik Sumbang Ratusan Kantong Darah untuk 3 Kabupaten

Load More