SuaraJawaTengah.id - Pasangan suami-istri di Kota Tegal meninggal usai terpapar Covid-19. Sebelum terpapar, keduanya menghadiri acara reuni di sejumlah kota.
Pasangan suami-istri berinisial S, 50, dan M, 49, tersebut diketahui merupakan warga Kelurahan Margadana, Kecamatan Margadana Kota Tegal.
Kepala Puskesmas Margadana Wahidin Kota Tegal membenarkan keduanya positif Covid-19 sebelum akhirnya meninggal.
"Suaminya, Pak S dulu yang meninggal pada 15 Februari, kemudian tiga hari kemudian istrinya meninggal," ujar Wahidin saat dihubungi Suara.com, Sabtu (20/3/2021).
Menurut Wahidin, sebelum meninggal S sempat dirawat di RS Mitra Siaga Kabupaten Tegal selama satu hari. Sedangkan sang istri sempat tiga hari dirawat di RSI Harapan Anda Kota Tegal.
"Selain Pak S dan istrinya, salah satu anaknya juga ikut positif Covid-19 dan sempat dirawat sama ibunya. Tapi hari ini dia sudah diperbolehkan pulang karena sudah membaik tapi masih positif dan sekarang isolasi mandiri di rumah," ujarnya.
Wahidin mengungkapkan, sebelum terpapar Covid-19, S dan M memiliki riwayat bepergian ke luar kota. Keduanya menghadiri acara reuni sekolah di Tangerang, Bandung dan Semarang.
Ironisnya, kedua anak mereka yang masing-masing berumur 27 dan 25 tahun sebenarnya sempat meminta agar orang tuanya tidak pergi ke luar kota karena khawatir dengan pandemi Covid-19, namun tak dihiraukan.
"Berdasarkan keterangan dari anaknya, sebulan mereka ini bolak-balik hampir satu minggu sekali datang ke acara reuni SD, SMP, SMA, di Tangerang, Bandung, terakhir di Semarang. Nah pulang dari Semarang, suaminya mengeluh sesak nafas sehingga dibawa ke rumah sakit dan dari hasil swabnya positif Covid-19. Setelah itu istrinya juga sesak nafas dan positif," jelas Wahidin.
Baca Juga: Mahasiswa UGM Belum Masuk Prioritas Vaksinasi Tahap Dua, Ini Kata Panut
Menurut Wahidin, pihaknya sudah melakukan tracing terhadap keluarga dan tetangga pasangan suami istri tersebut untuk mengantisipasi penularan.
"Kalau dari keluarga ada dua yang di-tracing yaitu anaknya. Hasilnya satu orang positif. Kalau tetangga-tetangganya ada 15 orang yang di-tracing kemarin. Mereka saat ini isolasi mandiri di rumah sambil nunggu hasil swab," ungkapnya.
Wahidin menyebut pihaknya bersama lintas sektor sudah memberikan sosialiasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mengawal pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, terutama dalam mengawasi warga yang baru pulang dari luar kota untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Kami sudah woro-woro, pokoknya kalau ada yang baru dari luar kota segera lapor ke PPKM Mikro, nanti tim PPKM segera lapor ke puskesmas untuk diswab, tapi mungkin warganya kecolongan, namanya di masyarakat," ujarnya.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota