SuaraJawaTengah.id - Pemerintah berencana mengimpor beras sebanyak satu juta ton pada tahun ini. Padahal, petani sedang panen raya dan stok beras di gudang Bulog masih menumpuk.
Kepala Bulog Cabang Pekalongan Heriswan mengatakan, stok beras yang ada di enam gudang Bulog di wilayah eks Karesidenan Pekalongan mencapai 18.000 ton.
Jumlah itu merupakan hasil penyerapan beras dari petani sebanyak 7.000 ton pada panen raya tahun ini dan stok yang disimpan sejak 2018, termasuk beras impor dari Vietnam dan India sebanyak 2.000 ton.
"Dulu Bulog setiap bulan ada pasar melalui penyaluran raskin, sekarang ganti BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), Bulog gak ikut, akhirnya menumpuk," ujar Heriswan, Senin (22/3/2021).
Baca Juga: Sindir Mendag Lutfi Soal Impor Beras, Sekjen PDIP: Coreng Muka Jokowi!
Menurut Heriswan, stok yang ada tersebut sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama satu tahun ke depan. Bahkan dia menilai tidak perlu ada impor beras.
"Standarnya 5.000 ribu ton itu bisa untuk kebutuhan lima bulan ke depan. Jadi untuk setahun lebih masih cukup ini. Kalau kami jawab (perlu impor atau tidak) ya tidak perlu impor,” ujarnya.
Terkait stok beras yang masih menumpuk tersebut, Heriawan mengatakan pihaknya menunggu arahan dari Bulog pusat untuk penyalurannya.
“Kita menunggu arahan kantor pusat mau disalurkan ke mana. Sambil nunggu penyaluran, kita rawat dengan standar kita agar kualitasnya tetap terjaga," ujarnya.
Heriswan mengatakan, pihaknya juga masih melakukan penyerapan beras maupun gabah dari petani sehingga jumlah stok beras yang ada saat ini masih akan bertambah.
Baca Juga: Politisi Gerindra Arif Poyuono Soal Impor Beras, Bukan Salah Mendag?
"Panen raya tahun ini mulai bulan Maret kami sudah serap 7.000 ton setara beras dari tujuh kabupaten/kota. Nanti puncaknya April. Target penyerapan tahun ini 49.500 ton," ujar dia.
Berita Terkait
-
Presiden Prabowo Apresiasi Kinerja Bulog Saat Panen Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Ini Sejarah
-
Bulog Terus Melakukan Penyerapan Gabah dan Beras dalam Suasana Libur Nasional
-
Penyerapan Gabah Petani Mencapai 725.000 Ton Setara Beras: Rekor Tertinggi Bulog 10 Tahun Terakhir
-
Serapan BULOG Naik 2.000 Persen, Hensa: Memang Dingin Tangan Mentan Amran
-
Mudik Aman Sampai Tujuan Bersama Bulog: 13 Bus Gratis Antarkan 650 Pemudik ke Jawa dan Sumatera
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025