SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19 telah terjadi selama satu tahun di Indonesia. Hal itu tentu saja membuat penduduk menjadi korban atas virus Corona.
Di Kabupaten Sragen, sebanyak 23 ibu meninggal dunia saat melahirkan pada 2020 lalu. Dari sebanyak itu, lima diantaranya meninggal akibat virus mematikan Covid-19.
Hal itu membuat angka kematian ibu atau AKI Sragen naik hampir tiga kali lipat dibanding 2019 lalu. Padahal Pandemi Covid-19 belum usai, dan masih tahap vaksinasi.
Dilansir dari Solopos.com, pada 2019 hanya ada delapan ibu yang meninggal saat melahirkan. Sementara hingga Februari 2021 sudah tercatat ada empat kasus kematian ibu melahirkan.
Baca Juga: Klaim Random Efek Samping AstraZeneca: Gigi Copot Sampai Perut Kembung
Sementara angka kematian bayi usia 0-5 tahun (AKB) di Sragen pada 2020 mencapai 97 orang dan Januari-Februari 2021 ada 19 kasus. Kasus selama 2020 rata-rata delapan per bulan.
Angka rata-rata kasus itu ada kecenderungan naik pada 2021 yang mencapai hampir 10 kasus per bulan. Data ibu melahirkan dan bayi yang meninggal tersebut disampaikan Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Suyadi, Senin (22/3/2021).
Ia didampingi pegawai Bidang Kesmas DKK Sragen Agustin di Aula Sambiloto DKK Sragen. Suyadi meminta para bidan berusaha maksimal agar kasus kematian ibu Sragen tidak lebih dari 10 kasus, meski hingga Februari 2021 sudah ada empat kasus.
“Kami akan membentuk tim supaya dalam penanganan tidak terlambat untuk menekan AKI. Pada 2019 lalu, AKI Sragen hanya delapan kasus tetapi 2020 naik menjadi 23 kasus,” jelasnya.
Ia menjelaskan 18 dari 23 kasus ibu meninggal saat melahirkan di Sragen pada 2020 murni karena pre-eklamsia sedangkan lima kasus lainnya positif Covid-19. Lalu empat kasus hingga Februari itu, dua di antaranya juga positif Covid-19.
Baca Juga: Terbanyak di Kepri, Kasus Covid-19 di Tanjungpinang Bertambah 20 Pasien
Wanti-Wanti Untuk Bidan
Suyadi meminta para bidan desa memantau lebih ketat perkembangan ibu hamil di wilayah kerja masing-masing. Ia mewanti-wanti kalau sampai ada dua kasus ibu meninggal saat melahirkan di lokasi praktik bidan akan dikenai sanksi penghentian sementara surat izin praktik bidan (SIPB).
Sedangkan jika terjadi kasus ketiga di tempat yang sama, Suyadi akan menutup sementara praktik bidan itu. “Jadi dalam menjalankan praktik supaya berhati-hati. Bila perlu ada pelatihan di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen supaya pelayanan kesehatan ibu dan anak meningkat,” kata Suyadi.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sragen, Damai Tatag Prabawanto, menyampaikan semua kasus ibu yang meninggal saat melahirkan terjadi di fasilitas kesehatan (faskes) bukan lokasi praktik bidan.
Ia menyampaikan meningkatnya kasus kematian ibu itu tidak bisa dibebankan kepada para bidan desa tetapi menjadi tanggung jawab bersama.
"Semua harus ikut prosedur, jangan bidan desa yang disalahkan. Para bidan desa dan praktik mandiri sudah berhati-hati dalam bekerja. Saya menyebutnya bidan itu setengah paranormal karena sudah mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Stres Saat Hamil Picu Anak Lahir Epilepsi? Ini Faktanya
-
Bahaya PCOS dan Obesitas saat Hamil: Bayi Berisiko Lahir dengan Berat Badan Rendah!
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Tips Memilih Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?
-
Misteri Kematian Siswa SMK di Semarang: Diduga Ada Luka Tembak, 2 Saksi Menghilang
-
Kalahkan Persik, PSIS Semarang Diguyur Bonus 200 Juta!
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel