Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 23 Maret 2021 | 12:43 WIB
Dua pengamen berpakaian seperti hantu kuntilanak terjaring operasi cipta kondisi Satpol PP menjelang bulan Ramadan. [Dok. Humas Pemkot Pekalongan]

SuaraJawaTengah.id - ‎Satpol PP Kota Pekalongan mengintensifkan operasi cipta kondisi menjelang bulan Ramadan. Operasi ini menjaring dua "kuntilanak" yang berkeliaran di jalan.

Kuntilanak atau ‎Hantu jadi-jadian tersebut terjaring dalam operasi yang digelar di Jalan Pantura kawasan Setono, Kecamatan Pekalongan Timur, Selasa (23/3/2021).

Mereka kedapatan sedang mengamen dan meminta uang kepada pengendara yang melintas dengan dandanan ala kuntilanak. Keduanya lalu mendapat pembinaan dan diserahkan ke Dinas Sosial.

Kepala Satpol PP Kota Pekalongan Sri Budi Santoso mengatakan, ‎operasi cipta kondisi diintensifkan untuk menciptakan kondusifitas, keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang bulan Ramadan.

Baca Juga: Asal-usul Nama Pontianak dan Sultan Syarif Abdurrahman Diganggu Kuntilanak

‎"Dalam operasi cipta kondisi ini kami bersinergi dengan kepolisian, TNI, Dinas kesehatan, dan Dinas Sosial," kata Sri Budi.

Kasat Bimas Polres Pekalongan Kota AKP Sumadi menambahkan, operasi tersebut juga untuk mengantisipasi penyakit masyarakat menjelang bulan Ramadan. 

"Razia serupa akan terus digelar di seluruh kawasan Kota Pekalongan. Mengingat masih  pandemi Covid-19, operasi tetap menekankan penerapan protokol kesehatan,“ ujarnya.

Menurut Sumadi, ‎operasi cipta kondisi dilaksanakan bersamaan dengan Operasi Bina Kusuma. Sasaran dalam operasi ini adalah prostitusi, panti pijat dan tempat hiburan. 

Selain itu, operasi juga menyasar orang-orang yang meminta-meminta di jalanan dengan membawa kotak amal.

Baca Juga: Dikira Kafe, Dua Wanita di Pekalongan Ini Ternyata Masuk Kantor Polisi

"Mereka yang terjaring razia, selanjutnya diberi pembinaan dan diserahkan ke RPSBM di Kuripan, Kota Pekalongan," ujar Sumadi.

Kontributor : F Firdaus

Load More