SuaraJawaTengah.id - Pengelola destinasi wisata Kabupaten Magelang, meminta keputusan pemerintah melarang mudik Lebaran 2021 tidak dibarengi penutupan lokasi wisata.
Menurut Kepala Bagian Pemasaran dan Promosi DTW Ketep Pass, Edward Alfian, pihaknya mematuhi aturan pemerintah yang melarang mudik pada 6-17 Mei 2021.
Edward memastikan larangan mudik akan mengurangi jumlah wisatawan selama libur Lebaran.
Padahal, masa Lebaran, Natal dan Tahun Baru, serta liburan sekolah adalah masa panen bagi para pelaku usaha wisata.
Baca Juga: Kisahnya Bikin Haru, Warga Magelang Ditemukan Usai 30 Tahun Hilang
“Kami memahami ada kecenderungan penularan virus yang signifikan dan varian (virus) baru. Kami pengelola wisata di bawah Pemkab Magelang, akan mengindahkan itu (aturan larangan mudik),” kata Edward kepada SuaraJawaTengah.id, Sabtu (27/3/2021).
Edward memprediksi, jumlah pengunjung Ketep Pass selama libur Lebaran tetap banyak, sesuai batas kuota yang diizinkan selama pandemi.
“Warga sekitar pasti tetap berwisata. Kami batasi maksimal di 2.500 pengunjung setiap hari,” ujar Edward.
Sebelum pandemi jumlah wisatawan ke Ketep Pass pada musim libur Lebaran mencapai 4 ribu-5 ribu wisatawan per hari. Pada libur lebaran beberapa tahun lalu, bahkan peranah mencapai 8 ribu pengunjung per hari.
“Kami tetap akan mempersiapkan protokol kesehatan sedemikian rupa karena libur Lebaran pasti tetap ramai. Kemungkinan besar masyarakat lokal tetap akan berwisata.”
Baca Juga: Tanggapan Sandiaga saat Ditanya Survei Capres di Atas Prabowo
Edward meminta pemerintah tidak kembali memberlakukan aturan menutup tempat wisata untuk mencegah penularan Covid-19. Banyak alternatif mencegah penyebaran virus selain menutup tempat wisata.
Pelaku wisata saat ini menurut Edward adalah sektor yang paling siap menjalankan kebiasaan baru untuk beradaptasi dengan Covid-19.
Pelaku wisata di Kabupaten Magelang rata-rata sudah memahami pengetahuan protokol kesehatan: clean, health, safety, dan environment (CHSE).
“Pengetahuan bagaimana menangani virus ini, mengatur daya tampung pengunjung, serta persyaratan prosedur kesehatan. Kami sudah dibekali itu dan termasuk perlengkapannya,” kata Edward.
Calon wisatawan juga termasuk masyarakat yang paling menyiapkan diri untuk mencegah penularan virus. Calon penumpang kereta dan pesawat misalnya wajib menjalani rapid test antigen atau G-Nose.
“Kami berharap aturan itu diperketat. Pengawasan dan kontrol diperketat. Kami mendorong pemerintah silakan dikenakan sanksi bagi pelaku wisata yang ceroboh. Tetapi jangan sampai menutup.”
Para pelaku wisata menggantungkan hidup pada operasional objek wisata. Jika tempat wisata ditutup, mereka akan kehilangan mata pencaharian.
“Kami akan menaati peraturan pemerintah. Mendukung pemerintah, cuma jangan ditutup. Lebih baik kita buka dengan pembatasan, dengan protokol kesehatan yang ketat. Kalau memang ada pelanggaran silakan diberi sanksi,” kata Edward.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
Tips Mengembalikan Semangat Bekerja Usai Libur Lebaran
-
7 Cara Segarkan Wajah Usai Kelelahan Mudik, Siap Balik Kerja dengan Kulit Glowing
-
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Ratusan ASN Pemprov DKI Absen Tanpa Keterangan
-
Hitung-hitungan Gaji Lucky Hakim, Bupati Indramayu Keciduk Liburan ke Jepang Tanpa Izin
-
Mengenal Post-Eid Blues, Rasa Kesepian usai Libur Lebaran
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal