Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 30 Maret 2021 | 05:55 WIB
Politisi Partai Demokrat, Yoyok Sukawi. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, A.S. Sukawijaya atau yang akrab dipanggil Yoyok Sukawi menyebut pernyataan Kepala Staf Presiden, Moeldoko terkait alasan dirinya menerima untuk dipinang menjadi ketua umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang cukup lucu.

Menurut Yoyok Sukawi, pernyataan Moeldoko di Instagram pribadinya justru menjadi pernyataan yang harus diintrospeksi oleh Moeldoko.

Yoyok Sukawi menyebut, perkataan Moeldoko yang menyangkut pautkan dengan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 justru tidak memperlihatkan dengan situasi riil di lapangan.

"Pernyataannya aneh dan lucu. Di situ KSP mengatakan bahwa ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045. Apa sangkut pautnya?," kata Yoyok Sukawi di Semarang, Senin (29/3/2021).

Baca Juga: Demokrat Kubu AHY Yakin KLB Kubu Moeldoko Tak Bakal Disahkan Kemenkumham

"Justru sikap beliau yang melakukan kudeta dengan seenaknya itu yang harusnya menjadi ancaman. Ancaman bagi sistem demokrasi di Indonesia," imbuhnya.

Sebelumnya, Moeldoko di Instagram pribadnya memang mengatakan bahwa arah demokrasi di tubuh Partai Demokrat sudah bergeser dan ada situasi khusus menjelang pertarungan politik di 2024.

"Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045," kata Moeldoko di Instagram pribadinya.

Selain itu, Yoyok Sukawi juga mempertanyakan pernyataan Moeldoko yang menyebut dirinya telah didaulat untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat.

"Yang mendaulat itu siapa? Kader yang sudah dipecat? Kan nggak bisa. Ayo introspeksi diri aja. Demi kehidupan demokrasi kita yang lebih baik. Kalau memang ada keinginan menjadi ketua umum partai, monggo bikin partai baru saja dengan kader-kader yang sudah dipecat dari Partai Demokrat," pungkas Yoyok Sukawi.

Baca Juga: Kubu Moeldoko Tuding Organisasi Radikal Nyaman Berlindung di Balik SBY

Load More