SuaraJawaTengah.id - Sejumlah wilayah di Karanganyar diprediksi masih berpotensi rawan bencana banjir. Wilayah itu berada di Tawangmangu, Ngargoyoso, Matesih, Karangpandan, Jenawi, dan Kerjo.
BPBD Kabupaten Karanganyar mengingatkan warga yang tinggal di daerah tinggi untuk menjaga kebersihan saluran air.
Peringatan itu berkaitan dengan bencana alam yang terjadi beberapa waktu terakhir di sejumlah wilayah di Kabupaten Karanganyar itu. Salah satunya adalah genangan air atau sebagian orang menyebutnya dengan banjir.
Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Selasa (6/4/2021), Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar, Hartoko, menyampaikan curah hujan di wilayah Kabupaten Karanganyar hingga April ini masih cukup tinggi. Padahal, menurut Hartoko, curah hujan di bulan April sudah berkurang tahun lalu.
Baca Juga: Korban Banjir Bandang di Desa Waiburak NTT: Belum Satupun Bantuan Datang
"Makanya kami imbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan. Sepele banget jan-jane. Kejadian banjir kan bergeser ke [wilayah Karanganyar bagian] atas. Misal di Tawangmangu, Ngargoyoso, Karangpandan, Matesih," kata Hartoko saat berbincang dengan wartawan.
Hartoko menyebut bahwa bencana alam banjir tersebut terjadi karena aliran air tersumbat. Penyebabnya bermacam-macam, seperti sampah, infrastruktur kurang memadai, dan lain-lain.
"Itu kan sepele [menjaga kebersihan]. Tetapi kadang dilupakan ya itu. Maka sangat kami anjurkan memelihara saluran air," tutur dia.
Selain antisipasi bencana banjir atau genangan air di wilayah tinggi di Kabupaten Karanganyar, BPBD Kabupaten Karanganyar juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dengan potensi angin kencang yang terjadi selama beberapa waktu terakhir.
"Sudah mendekati kemarau. Biasanya juga akan timbul angin kencang. Kami imbau warga untuk melakukan mitigasi dengan melihat sekeliling. Ada pohon tinggi atau tidak di sekitar rumah. Setiap kali ada angin kencang itu kan rumah ada yang tertimpa pohon. Anjuran kami dipangkas," jelasnya.
Baca Juga: Mensos Risma: Korban Jiwa Banjir NTT Dapat Santunan Rp 15 Juta
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, membenarkan hal itu. Sundoro berharap masyarakat rutin melakukan mitigasi bencana alam.
Berita Terkait
-
Berita Kemarin: Banjir Kepung Permukiman Warga, JLF Sepi Pengunjung Imbas Ekonomi Lesu
-
Libur Lebaran? 5 Kolam Renang Terbaik di Karanganyar Ini Wajib Dicoba
-
Tornado Dahsyat Landa AS: 7 Tewas, 55 Juta Terancam! Banjir Bandang Mengintai
-
Liburan Keluarga Hemat: Rekomendasi Kolam Renang di Karanganyar, Tiket Mulai Rp 8 Ribu!
-
Ditanya Banjir Sampai Sampah saat Halalbihalal ke Megawati, Pramono: Alhamdulillah Bisa Kita Jawab
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
Terkini
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta
-
Insiden Kekerasan Terhadap Jurnalis di Semarang: Oknum Polisi Minta Maaf
-
BRI Hadirkan Posko BUMN dengan Fasilitas Kesehatan dan Hiburan Saat Arus Balik Lebaran 2025
-
Jurnalis Dipukul dan Diancam Ajudan Kapolri: Kebebasan Pers Terancam di Semarang
-
Arus Balik Lebaran 2025: Baru 50 Persen Pemudik Kembali