
SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19 membuat minat warga Kota Salatiga menjadi peserta Keluarga Berencana atau KB menurun.
Yang perlu diantisipasi dari imbas Pandemi Covid-19 adalah laju pertumbuhan penduduk di Kota Salatiga. Bisa berpotensi mengalami ledakan dan sulit dikendalikan.
Dilansir dari Semarangpos.com , dari data Pemkot Salatiga menyebutkan jumlah peserta KB di Kota Salatiga pada 2020 mencapai 1.768 orang.
Angka tersebut mengalami penurunan sekitar 29% dari tahun sebelumnya, 2019 yang mencapai 2.485 peserta. Penurunan hampir di seluruh metode kontrasepsi baik IUD, MOP, kondom, implan, suntik, maupun pil.
Baca Juga: Selingkuh, ASN di Kudus Disanksi Penundaan Kenaikan Gaji dan Pangkat
“Jumlah [penurunan peserta] ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Kita harus bisa memberikan pemahaman tentang pentingnya program KB ke masyarakat. Agar semua bisa berjalan bersama dan baik,” ujar Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, saat membuka Lokakarya Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Aula Kecamatan Argomulyo, Salatiga, Senin (5/4/2021).
Menurut Yuliyanto, program Bangga Kencana bertujuan melakukan intervensi kepada keluarga oleh BKKBN dan perangkat daerah pengelola KB. Program ini dibentuk untuk menyeimbangkan kebutuhan dan jumlah penduduk yang ada.
“ Program Keluarga Berencana bertujuan agar keluarga sebagai unit kecil menjadi NKKBS [Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera]. Sehingga, keluarga bisa membina dan membentuk keluarga yang andal,” kata Yuliyanto.
Pelayanan Kontrasepsi
Wali Kota Salatiga menambahkan tantangan program KB ke masyarakat saat ini adalah membangun keluarga melalui pelayanan kontrasepsi bagi masyarakat. Terlebih pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Ada Invisible Hand yang Ingin Memecah Belah Indonesia
“Ini tidak hanya fokus ke masalah kependudukan dan KB saja. Tapi, pembangunan keluarga mulai dari rencana keluarga yang baik dengan beberapa program seperti Bina Keluarga Balita [BKB] untuk menurunkan stunting, program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui PKBR, PUP, serta keterampilan hidup dan pendidikan,” imbuhnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Warga Pekalongan Heboh Air Berkah, PDAM Ungkap Fakta Sebenarnya!
-
7 Artis Putuskan KB Steril, Terbaru Kesha Ratuliu di Usia 26 Tahun
-
Mengenal KB Steril yang Dilakukan Kesha Ratuliu, Seberapa Ampuh Mencegah Kehamilan?
-
Migrasi NGBS Berjalan Lancar, KB Bank Siap Layani Nasabah Lebih Optimal
-
Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Pemprov Jateng Sinergi dengan Paralegal Muslimat NU
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
Terkini
-
Segera Klaim Link Saldo DANA Kaget Ini! Rezeki Digital Buat Isi Dompet Tanpa Harus Ngutang
-
Kisah Pesugihan Kepala Desa di Jawa Tengah, Endingnya Menyeramkan!
-
Menjaga Nafas Alam: Gunung Slamet Diusulkan Jadi Taman Nasional Demi Ketahanan Air dan Pangan
-
Ramalan Weton Jumat Pahing dalam Primbon Jawa
-
Link Saldo DANA Kaget Hari Ini: Tambahan Cuan Digital Buat Beli Ngopi dan Top Up Game!