SuaraJawaTengah.id - Pelarangan mudik diberlakukan pemerintah pada 6-17 Mei 2021, yang tertuang dalam Surat Edaran Satuan Satgas COVID-19 No. 13 tahun 2021. Tujuan adanya pelarangan/peniadaan mudik ini, agar tidak ada lonjakan kasus COVID-19 terbaru.
Menurut Bupati Sragen Dr. Hj. Untung Yuni Sukowati, ada beberapa titik tempat yang akan dilakukan barikade. Mulai dari masuknya Sragen dari arah barat, timur, dan juga utara.
“Teman-teman di Polres sudah melakukan simulasi, dan kami memberikan dukungan penuh untuk itu,” ungkapnya, Kamis (15/4/2021) dalam Dialog Produktif ‘Tidak Mudik Lebih Baik’.
Pemeriksaan di beberapa titik juga diperketat, sehingga jika ada masyarakat yang memaksakan mudik akan tetap diperiksa, hal ini diungkap oleh Kombes. Pol. Rudi Antariksawan.
Baca Juga: Jenis SIKM untuk Larangan Mudik Lebaran 2021, Simak Ketentuannya
“Kita sudah memetakan tiap lokasi, mulai dari Lampung sampai Bali untuk mencegah masyarakat yang tetap mudik. Ada 333 titik penyekatan yang kita siapkan, baik jalur tol maupun arteri,” ungkap Kabag. Ops. Korlantas Mabes Polri.
Dari tanggal 12 April hingga 5 Mei mendatang, Operasi Keselamatan akan digelar untuk mengantisipasi lonjakan pemudik.
“Kita akan melakukan penyekatan sesuai aturan pemerintah,” papar Rudi Antariksawan.
Belakangan, sekitar 10 ribu perantau Sragen kembali ke kampung halamannya pada tahun lalu. Menurut Untung Yuni Sukowati, dalam kurun waktu dua hari bisa 1.400 orang yang datang ke kampung halaman.
“Dalam kurun waktu dua hari saja bisa 1.400 orang yang datang di bulan April tahun lalu. Sekarang, kami memberikan pemahaman bahwa kali ini dilarang untuk mudik,” jelasnya.
Baca Juga: Warga Bandar Lampung Dilarang Mudik, Satgas Covid-19: Bisa Video Call
Khusus antisipasi arus mudik di Sragen, Yuni menghimbau kepada setiap lurah untuk membuat konten, agar para warga yang ada di perantauan untuk tidak mudik. Baginya, dengan cara membuat video tersebut, warga yang ada di perantauan akan bersilahturahmi secara virtual.
Berita Terkait
-
Sejumlah 1,6 Juta Pemudik Kembali ke Jakarta: Kapan One Way Nasional Dicabut?
-
70 Persen Pemudik Telah Masuk Jakarta, Puncak Arus Balik Mudik Lebaran Telah Dilewati
-
PHRI Kritik Pemerintah yang Minta Pelaku Usaha Berinovasi di Tengah Daya Beli Turun: Asal Bicara Aja
-
Apa yang Ditinggalkan Pemudik di Kampung Halaman?
-
Tiket Whoosh Laris Manis, Pemudik Balik ke Jakarta Membludak di Jam-jam Ini
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Lagi Jadi Rp1.754.000/Gram
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
Terkini
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar