Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 26 April 2021 | 13:43 WIB
Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (25/4/2021). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Raut sedih masih sangat tampak pada wajah Sudiyanto, ayah Serda Dwi Nugroho salah satu awak KRI Nanggala 402 asal Kabupaten Rembang. 

Laki-laki paruh baya warga Desa Sumbergirang, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang ini masih berharap anaknya selamat dari kejadian tenggelamnya KRI Nanggala 402. 

"Saya masih berharap anak saya bisa pulang ke sini dalam kondisi selamat. Dan saya pun meminta doa kepada semuanya, untuk keselamatan seluruh kru KRI Nanggala 402. Meski hari ini KRI Nanggala secara resmi sudah dinyatakan hilang" kata Sudiyanto saat ditemui di rumahnya, Senin  (26/4/2021).

Sudiyanto dan keluarga sempat ke Surabaya dan baru tiba di kediamannya Sabtu (24/4) kemarin. 

Baca Juga: Penyebab Kapal Selam KRI Nanggala 402 Jadi 3 Bagian, Ini Pendapat Ahli

Sudiyanto, ayah Serda Dwi Nugroho salah satu kru KRI Nanggala 402 asal Kabupaten Rembang. [Suara.com/Fadil AM]

"Baru kemarin tiba dari Surabaya, karena istri Dwi Nugroho di sana. Saya sebagai orangtua berusaha menghibur dan memberi dorongan moral" ungkapnya.

Sudiyanto menyebut, Serda Dwi terakhir pulang ke Rembang saat Idul Adha tahun lalu. Dirinya terakhir komunikasi dengan putranya itu melalui telepon sekitar 2 pekan lalu.

"Makanya saya meyakini selamat, karena memang saya tidak ada firasat apapun," terangnya.

Sambungnya, "Saya pun baru tahu kejadian ini dari berita di televisi. Anak saya waktu itu enggak berani kasih tahu saya khawatir saya kaget. Baru saya tanya, langsung berangkat Surabaya."

Meskipun telah dinyatakan hilang, Sudiyanto masih menaruh harapan anaknya bisa selamat. 

Baca Juga: Jokowi Beri Kenaikan Pangkat 53 Awak KRI Nanggala-402 Gugur

Minimal dirinya ingin jenazah anaknya bisa dipulangkan dan dikebumikan di kampung halamannya. 

"Paling tidak bisa dikebumikan disini. Saya sebagai orang tua tetap bangga. Anak saya gugur dalam menjalankan tugasnya sebagai Tentara Nasional Indonesia. Dia adalah pahlawan," Ucapnya. 

Dihimpun dari berbagai sumber, sebelumnya pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 masih terus berlangsung sejak dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) dini hari. Oksigen diperkirakan hanya tersedia hingga pukul 03.00 WIB, Sabtu (24/5/2021).

Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 ini juga dibantu oleh Amerika Serikat (AS). 

AS mengerahkan pesawat patroli maritim milik Angkatan Lautnya untuk membantu upaya pencarian kapal selam KRI Nanggala-402. 

Pentagon menyebut P-8 Poseidon dirancang khusus untuk misi pencarian di lautan khususnya kapal selam.

Selain itu, Australia juga menggerahkkan HMAS Ballarat Rigid-Hulled Inflatable Boat (RHIB) dan helikopter untuk menyisir wilayah tersebut. 

Sebanyak lima personel dari angkatan bersenjata Singapura juga sudah berada di KRI Suharso.

Kontributor : Fadil AM

Load More