Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 01 Mei 2021 | 15:44 WIB
Pantauan kericuha ketika aksi di depan UIN Walisongo Kampus 1 Semarang (suara.com/Dafi Yusuf)

SuaraJawaTengah.id - Aksi demonstrasi Gerakan Rakyat Menggugat ( Geram) Jawa Tengah memperingati hari buruh di depan Kampus 1 Universitas Islam Negeri UIN) Walisongo Semarang berujung ricuh. 

Terdapat satu mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan satu mahasiswa dari UIN yang diamankan oleh polisi ketika aksi ricuh. Kejadian tersebut sempat menyebabkan kemacetan. 

Koordinator aksi, Arif Afruloh membenarkan jika memang ada dua mahasiswa dari Unnes dan UIN yang diamankan oleh polisi. Namun, saat ini dua mahasiswa tersebut sudah dikembalikan. 

"Ada dua mahasiswa dari UIN satu dan dari Unnes satu, kebetulan yang dari Unnes itu saya," jelasnya saat ditemui di lokasi aksi, Sabtu (1/5/2021). 

Baca Juga: Hindari Kerumunan, Disnaker Minta Buruh Sampaikan Aspirasi dengan Dialog

Dia mengaku sempat menjadi korban pemukulan ketika aksi sedang ricuh. Selain itu, dia juga sempat dicekik oleh polisi hingga kesulitan bernafas. Arif mengutuk keras aksi represif yang dilakukan oleh polisi. 

"Tadi saya sempat dicekik dan dipukul ketika sedang ricuh. Habis itu saya digelandang ke Kantor Polsek Tugu Semarang," ujarnya. 

Padahal, saat itu dia sebagai koordinator ingin melerai aksi yang sedang ricuh namun  Arif malah menjadi korban aksi kekeraaan  aparat. 

"Saat itu saya niatnya ingin melerai, namun saya malah kena pukul dan cekik hingga tak bisa bernafas," imbuhnya. 

Seperti diketahui, buruh dan elemen masyarakat sipil menggelar aksi demonstrasi memperingati Hari Buruh di beberapa titik lokasi di Kota Semarang.

Baca Juga: Peringatan Hari Buruh, Jalan Sudirman-Thamrin Polisi Tutup Sementara

Mereka menyuarakan tuntutan dan hak Buruh salah satunya menolak UU Cipta Kerja. 

Load More