Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 13 Mei 2021 | 20:33 WIB
Ledakan petasan menewaskan tiga orang, di Kebumen Rabu (12/5/2021). [Dok Humas polres Kebumen]

SuaraJawaTengah.id - Tragedi mercon maut yang menewaskan empat orang di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Rabu (12/5/2021) sore menyisakan fakta pilu.

Semula peristiwa itu menewaskan tiga orang yakni Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky Efendi (21), dan Rio Dwi Pangestu (22).

Korban tewas keempat adalah Sugiyanto. Pria berusia 23 tahun itu yang semula dirawat di RSUD Prembun namun nyawanya tak tertolong, Kamis (13/5/2021)

Dilansir Hestek.id--jaringan Suara.com, insiden yang menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban ini dirakit para pemuda dengan niat memeriahkan Lebaran.

Baca Juga: Ketika Soekarno Kecil Tak Bisa Membeli Petasan

Sesuatu yang seharusnya menjadi pemeriah hari kemenangan ini justru malah merenggut nyawa mereka.

Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto angkat bicara soal kejadian ini. Menurutnya, para korban saat ini dirawat di RS PKU Kutowinangun dan RSUD dr Soedirman, Kebumen.

Arif menegaskan, insiden Mercon Berdarah ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh elemen masyarakat. Ia pun meminta masyarakat untuk melapor ke Polisi saat mengetahui peracikan atau peredaran mercon.

“Lapor ke instansi terkait peracikan dan peredaran petasan dan bahannya. Mohon doa agar para korban diberikan kesembuhan,” katanya dalam postingan Facebook pribadi Arif Sugiyanto.

Kapolres Kebumen, AKBP Piter Yanottama menduga, petasan meledak karena kecerobohan saat memasukan serbuk ke dalam selongsong.

Baca Juga: Korban Ledakan Petasan di Kebumen yang Kakinya Hancur Meninggal Dunia

“Mengenai jumlah serbuk yang meledak masih menunggu Tim Labfor Polda Jateng yang akan melakukan olah TKP lanjutan di lokasi kejadian dalam waktu dekat,” kata Piter.

Load More