SuaraJawaTengah.id - Pascalebaran kasus Covid-19 mengalami kenaikan yang signifikan. Jawa Tengah disebut-sebut menjadi tertinggi di Indonesia.
Dilansir dari Solopos.com, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Jateng tercatat sebagai yang tertinggi se-Indonesia.
Hal tersebut disampaikannya secara daring dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia, Selasa (18/5/2021).
Dilaporkan, bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Jateng mencapai 2.739 kasus per 16 Mei lalu. Sementara itu, di tingkat nasional, penurunan kasus terjadi hingga 28,4 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
“Perlu diingat bahwa perkembangan yang terjadi pada minggu lalu belum dapat menunjukkan efek [libur] Idulfitri dan mudik,” jelas Wiku.
Dijelaskan, bahwa efek dari libur panjang ataupun suatu kegiatan masyarakat baru dapat dilihat dalam rentang waktu 2 hingga 3 minggu setelah periode tersebut.
Wiku juga mengingatkan pemerintah daerah untuk dapat berperan aktif dalam menekan penularan Covid-19.
“Pada esensinya, pemerintah daerah merupakan bagian dari Satgas [Penanggulangan Covid-19] di daerah, oleh karena itu keberhasilan penangan Covid-19 di daerah sangat bergantung peran strategis yang dijalankan Satgas bersama jajaran Pemerintah Daerah,” terangnya.
Klaster Baru
Baca Juga: Satgas: Lonjakan Kasus Covid Efek Libur Lebaran Baru Terlihat 2 Pekan Lagi
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, jumlah kasus Covid-19 yang telah terkonfirmasi mencapai 193.941 kasus per Selasa (18/5/2021). Angka tersebut bertambah 1.439 kasus dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara itu, jumlah pasien yang dirawat telah mencapai 5.976 pasien atau mengalami penambahan 692 pasien baru. Pasien terkonfirmasi sembuh bertambah 708 orang menjadi 175.651 pasien secara kumulatif.
Pada perkembangan lain, Pemerintah Kabupaten Klaten mulai mengkhawatirkan munculnya klaster baru Covid-19.
“Saya khawatir muncul klaster Lebaran karena banyak yang kurang disiplin saat berkunjung ke rumah kerabat,” jelas Sri Mulyani, Bupati Klaten.
Kabupaten Klaten berstatus zona oranye atau memiliki risiko penularan Covid-19 sedang. Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten mencatat ada dua desa yang berada dalam zona merah atau beresiko tinggi. Dua desa tersebut adalah Desa Titang di Kecamatan Jogonalan juga Desa Balak Kecamatan Cawas.
Sri mengimbau, agar masyarakat di sekitar dua wilayah tersebut untuk mulai menjaga diri dan kembali mengedepankan protokol kesehatan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025