Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 26 Mei 2021 | 14:36 WIB
Kepala Sangha Theravada Indonesia, Bhante Sri Pannyavaro Mahathera di Vihara Mendut, Rabu (26/5/2021).[Suara.com/Angga Haksoro Ardi]

SuaraJawaTengah.id - Pesan cinta kasih menjadi tema peringatan Waisak tahun 2021/2565 Buddha Era (BE). Cinta kasih menjadi jalan keluar masyarakat menghadapi pandemi Covid-19.  

Hal itu diungkapkan Kepala Sangha Theravada Indonesia, Bhante Sri Pannyavaro Mahathera saat ditemui di Vihara Mendut, Rabu (26/5/2021).

Menurut Bhante Pannyavaro, cinta kasih menjadi landasan kerja sama, solidaritas sosial, dan kerukunan.

“Kami mengangkat cinta kasih. Cinta kasih itu landasan untuk kepedulian. We must togerther. Kita harus kerja sama,” kata Bhante Pannyavaro.  

Baca Juga: Perayaan Waisak di Berbagai Daerah Indonesia saat Pandemi

Cinta kasih itu yang kemudian dijabarkan oleh pujangga Buddhis di era Majapahit, Empu Tantular sebagai Bhinneka Tunggal Ika. Makna berbeda-beda tetapi tetap satu merupakan penjabaran cinta kasih.

“Cinta kasih itu menerima semua kehidupan. Tidak hanya menghargai, tapi menerima semua kehidupan. Tidak hanya menghargai, tapi menerima perbedaan,” ujar Bhante Pannyavaro.

Pesan cinta kasih pada peringatan Waisak 2021 menurut Bhante Pannyavaro, terasa pas dipraktikan di tengah masyarakat yang sedang kesulitan menghadapi pandemi.

Pedagang asongan disekitar Candi Mendut misalnya, selama sekitar setahun ini tidak mendapatkan hasil dari berjualan seperti biasanya.

“Tahun lalu asongan itu tidak satupun ada ada turis, apalagi dari luar negeri. Vihara bikin baksos macem-macem, beras, gula, telur, mie instan, itu kan kepedulian," ujarnya.

Baca Juga: Lima Artis Ini Rayakan Hari Waisak

Sebelum pandemi jika Vihara Mendut menggelar perayaan besar warga sekitar membantu menyediakan tempat bermalam bagi para umat Buddha.

“Saat Covid ini vihara berusaha untuk membantu sekitar. Begitulah kira-kira yang kami angkat,” kata Bhante Pannyavaro.

Peringatan Waisak tahun 2021 digelar dalam suasana sederhana. Perayaan besar yang biasanya diadakan di Candi Borobudur misalnya, ditiadakan.

Bhante Sri Pannyavaro Mahathera menganjurkan umat Buddha bermeditasi di rumah atau di vihara masing-masing. Sebab kata Bhante inti dari peringatan Waisak adalah bermeditasi merenungkan ajaran Buddha.

“Membawa persembahan ke kuil, berbagi makanan, dan perayaan lainnya itu hanya tradisi. Jika dilaksanakan harus tetap dengan tertib menghindari kerumunan, mengenakan masker, dan mencuci tangan,” kata Bhante Pannyavaro.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More