SuaraJawaTengah.id - Perkampungan di tengan kuburan memang akan terasa berbeda. Suasana mistis mungkin bisa dirasakan kebanyakan orang.
Seperti perkampungan Bergota, lokasinya memang tidak seperti biasanya, perkampungan ini terletak di tengah area kuburan yang merupakan salah satu pemakaman terbesar di Kota Semarang.
Menjalankan aktifitas sehari-hari mungkin bagi sebagian orang akan sedikit kaku apabila harus berdekatan langsung dengan pemakaman. Namun, tentu berbeda bagi warga di area Bergota, bisa beraktifitas seperti biasa meski di sekeliling kampung mereka merupakan pemakaman.
"Kalau saya biasa sih mas. Dari kecil sudah di sini. Dan sekarang sudah 38 tahun tinggal di Bergota Krajan. Alhamdulillah nggak terjadi apa-apa," ujar Dian Heru, Ketua RT 8 RW 5 Kelurahan Randusari dilansir dari Ayosemarang.com, Rabu (26/5/2021).
Baca Juga: Musim Pancaroba di Kota Semarang Diprediksi akan Terjadi Akhir Mei Ini
Menurut Dian, gambaran pemakaman menakutkan hanya ada di dalam televisi saja. Meski dinilai tidak menakutkan, warga di Bergota Krajan tetap harus bisa menjaga etika hidup di sana.
"Ya kalau menjaga etika kan perlu mas. Soalnya nggak mungkin kita hidup bisa seenaknya sendiri dengan warga lain atau lingkungan," imbuhnya.
Dian pun bercerita, setelah menikah, istrinya sempat takut jika harus bertempat di wilayah tersebut. Mengingat, istrinya merupakan warga dari luar Bergota Krajan. Namun, berjalannya waktu, istrinya mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
"Dulu sempat nggak mau mas, takut katanya. Tapi karena biasa saja di sini nggak terjadi apa-apa, akhirnya mau tinggal di sini. Istri saya asalnya Sampangan," ucapnya.
Sebagai 1 dari 3 Kampung Bergota, tak sedikit warga sekitar yang memiliki profesi sebagai juru kunci makam. "Memang banyak warga di sini jadi juru kunci makam, bahkan biasanya bisa turun temurun," katanya.
Baca Juga: Di Kota Semarang, Laki-laki Dominasi Kasus Covid-19 Dibanding Perempuan
Terkait kondisi saat ini, Dian mengungkapkan, keadaan perkampungan di Bergota Krajan sudah jauh berbeda beberapa tahun belakang. Yang mana dulu, kondisi jalan masih gelap lantaran sedikitnya lampu yang terpasang.
"Kalau sekarang jalan sudah terang mas. Jadi untuk aktifitas malam masih bisa. Bahkan, jalan ini sebelum ada pembatasan masyarakat juga banyak dilalui saat malam hari, padahal samping kanan kirinya makam. Ya nggak apa apa tuh," terangnya.
Berita Terkait
-
Pinjam Kantor Polisi, KPK Periksa Ketua DPRD Semarang Terkait Kasus Korupsi Walkot Ita
-
Periksa Anggota DPRD Kota Semarang, KPK Cecar Soal Pengaturan Lelang di Pemkot
-
Amankan Puluhan Pelajar, Polisi Panggil Ortu untuk Tanyakan Apa Alasan Siswa SMK Ikut Aksi di Depan DPRD Kota Semarang
-
Mengintip Isi Garasi Calon Wali Kota Semarang Yoyok Sukawi, Ada Mobil Listrik hingga Minibus Dibawah Rp100 Juta
-
Mahasiswa Dorong Gerbang Balai Kota Semarang hingga Roboh, Tuntut Jokowi Mundur!
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Sengketa Lahan Cilacap: KPA Kritik Skema Pemerintah, Petani Terancam Kehilangan Lahan
-
Tragis! Rem Blong, Truk Tronton Hantam Ruko di Semarang, 2 Orang Tewas!
-
Rayakan Anniversay ke-2, Kurnia Seafood Semarang Berikan Diskon 30% untuk Pelanggan
-
Dorong Transisi Energi Alternatif, PT Semen Gresik Tekan Subtitusi Thermal Substitution Rate
-
Pertamina Patra Niaga JBT Berikan Apresiasi pada Operator SPBU Sultan Agung Semarang