SuaraJawaTengah.id - Kepala Dusun Gedang Sambu, Desa Giri Tengah, Kecamatan Borobudur, Parmanto rela menggendong lansia agar mendapatkan vaksin di pusekesmas terdekat.
Selain rumah pasien tidak dapat dijangkau kendaraan, beberapa lansia kesulitan jika harus berjalan jauh. Lansia warga Desa Giri Tengah antusias menjalani vaksin di Puskesmas Borobudur.
Salah satunya Ahmad Badawi (70 tahun) warga Dusun Gedang Sambu, Desa Giri Tengah. Jalan menuju rumah Ahmad Badawi sempit sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
“Padahal Mbah Ahmad Badawi semangat untuk divaksin. Katanya ‘divaksin kan dikasih sehat biar tidak kena penyakit’,” kata Kepala Dusun Gedang Sambu, Parmanto (42 tahun) kepadaSuaraJawaTengah.id, Rabu (2/6/2021).
Baca Juga: Percepat Inokulasi Massal, Vietnam Sasar Vaksin Sputnik Buatan Rusia
Ahmad Badawi menderita asam urat sehingga kesulitan jika harus berjalan jauh. “Sakit semacam asam urat. Dapat jalan tapi itu kesulitan. Harus pelan-pelan itu,” kata Parmanto.
Parmanto memutuskan menggendong Ahmad Badawi dari rumah menuju kendaraan agar dapat diantar ke puskesmas. Foto Parmanto menggendong Ahmad Badawi kemudian tersebar di sejumlah WhatsApp grup tenaga kesehatan di Kabupaten Magelang.
Sebanyak 36 lansia warga Dusun Gedang Sambu divaksin pada 31 Mei 2021. Total jumlah lansia yang divaksin tahap 2 di Desa Giri Tengah, Kecamatan Borobudur mencapai 170 orang.
“Ini vaksin untuk lansia tahap kedua. Yang tahap pertama dulu yang ikut dari Desa Giri Tengah sebanyak 60 orang lansia,” ujar Parmanto.
Menurut Parmanto, kebanyakan warga takut untuk divaksin karena membaca berita hoaks di media sosial. Sebagai kepala dusun, Parmanto memberikan penjelasan hingga akhirnya banyak warga yang sukarela divaksin.
Baca Juga: Lengan Sakit Usai Suntik Vaksin Covid-19? Coba Gerakan Ini untuk Mengurangi Nyeri
“Warga cuma sedikit yang menolak divaksin, paling yang tertentu. Biasanya termakan berita hoaks. Alhamdulillah saya bantu lewat share grup. Nyatanya saya sudah divaksin 2 kali masih sehat.”
Kementerian Kesehatan menargetkan vaksin terhadap 21,5 juta lansia sejak akhir Februari hingga Juni 2021. Namun hingga akhir Mei kemarin, baru 2,16 juta lansia berhasil divaksin.
Lansia menjadi salah satu target prioritas vaksin karena berisiko lebih besar menderita perburukan kondisi jika tertular Covid-19. Tingkat kematian lansia 19,5 kali lebih besar dibandingkan warga berusia kurang dari 30 tahun.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
Profil dan Kronologi Sugianto Selamatkan Lansia Korea, Trending di X
-
Ramadan Jadi Momen Restoran Ini Berbagi Kebaikan dengan Lansia
-
Viral Before After Makeup Pengantin 60 Tahun: Bikin Pangling, Begini Tips untuk Recreate
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal