SuaraJawaTengah.id - Satpol PP Kota Semarang bubarkan kerumunan warga yang sedang melakukan antri vaksinasi gratis yang dilakukan di depan kantor Gubernur Jateng atau Sentra Gradhika Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, berdasarkan informasi yang dia terima, kerumunan warga yang antri vaksinasi sudah terjadi sejak pukul 06.30 WIB.
"Kerumunan warga yang antri sudah terjadi sejak pagi," jelasnya di lokasi, Rabu (9/6/2021).
Pembubaran ini, kata dia, agar tak terjadi klaster baru penularan Covid-19. Apalagi belum lama ini terjadi ledakan kasus corona di Kabupaten Demak dan Kabupaten Kudus. Dia tak ingin kasus Covid-19 di Semarang meledak seperti di dua kabupaten itu.
“Dalam peraturan Wali Kota Semarang no 26 tahun 2021 sudah jelas dilarang adanya kerumunan. Apalagi kasus corona di Kota Semarang sudah tinggi, apalagi ada kayak gini, bisa luar biasa jadinya,” jelasnya.
Dia pun menegaskan akan selalu bertindak tegas bila ada kerumunan di wilayah Kota Semarang.
“Satgas Covid-19 di manapun berada akan tegas menindak para pelanggar protokol kesehatan. Karena kami mendapat mandat dari Wali Kota Semarang,” katanya.
Sementara itu, warga Semarang, Wijaksono mengatakan, adanya vaksinasi tersebut cukup membantu warga yang ada di Semarang. Dia mengaku sudah antrean sejak kemarin namun tak bisa melakukan vaksinasi lantaran tak membawa pendamping lansia.
"Saya datang sudah kemarin sebenarnya, namun tak bisa divaksin karena tak membawa pendamping, " ucapnya.
Baca Juga: Suporter Boleh Saksikan Langsung Timnas Inggris di Wembley, tapi...
Dia mengaku mengikuti vaksinasi lantaran takut, karena dia mempunyai anak tiga yang masih kecil-kecil. Ditambah lagi, dia ketika bekerja banyak kontak dengan orang. Untuk itu, dia tak mau terjadi sesuatu terhadap keluarganya.
"Anak saya masih kecil-kecil, saya tak mau jika mereka kenapa-kenapa, " ujarnya.
Adanya vaksinasi kali ini, dia berharap agar Kota Semarang lebih sehat dan lekas pulih kembali. Dia tak ingin Kota Semarang seperti kota-kota yang lain seperti Kudus dan Demak yang saat ini masuk zona merah.
"Kalau dibilang takut ya takut, tapi mau gimana lagi," katanya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Kudus di Ujung Tanduk: Menteri LHK Ancam Sanksi Berat Imbas TPA Berbahaya di Atas Tebing
-
Peran BRILink Agen Hadirkan Akses Keuangan dan Pertumbuhan Usaha di Pelosok Desa
-
Gereja Blenduk Semarang Kembali Bersinar: Natal Perdana Pasca Revitalisasi
-
2 MPV Bekas Rasa Sultan, Rekomendasi Mobil Mewah di Bawah Rp100 Juta!
-
Jawa Tengah Diguyur Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Potensi Petir dan Angin Kencang Lokal