Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 15 Juni 2021 | 17:38 WIB
Calon Wali Kota Semarang saat mejalani perawatan di RSUP Kariadi Semarang. (Instagram/@hendrarprihadi)

SuaraJawaTengah.id - Angka Covid-19 di Kota Semarang  meroket sejak dua minggu yang lalu. Berdasarkn  data Pemerintah Kota Semarang, jumlah pasien  terkonfirmasi positif naik 300 persen jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang membuat peraturan khsus yang digunakan untuk mengantsipasi lonjakan passien Covid-19 di. Hal itu penting karena beberapa daerah lain juga merujuk pasien Covid-19 ke Kota Atlas.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi  mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 dia revisi SK Wali Kota Semarang  agar masyarakat semakain paham. Kegiatan seperti pernikahan dan pemakaman dibatasi 50 orang.

"Namun kalau kegiatan aktifitas ibadah kalau muat 300 bisa dikurangi 50 persen jadi 150 sudah  bisa  digunakan,"  kata sosok yang akrab disapa Hendi tersebut,  Selasa  (15/6/2021).

Baca Juga: Besok PTM di Bogor Dihentikan, Bima Arya: Kondisi Covid-19 Meningkat

Menurutnya, melonjaknya  angka Covid-19  di Kota Semarang disebabkan karena kesadaran masyarakat soal prokes mulai menurun. Berdassarkan survei yang dia lakukan, banyak warga yang mengabaikan prokes.

"Kalau sudah begini harus saling menjaga, harus mandi sebelum masuk rumah," ujarnya.

Beberapa kali dia menemui pasien Covid-19  kebanyakan mereka diisolasi di rumah dinas dengan keluarga. Hal itu mennunjukan jika penyebarannya sudah sampai pada  lingkup yang paling kecil.

"Beberapa kali saya temui warga yang isolasi, saya anya di sini dengan siapa, ternyata dengan  suaminya," ujarnya.

Untuk antisipasi Ruang IGD dan Isolasi Covid-19 di sejumlah rumah sakit Kota Semarang yang mulai penuhi, dia mengimbau kabupaten/kota di luar Kota Semarang merujuk pasien Covid-19 ke rumah sakit terdekat di sekitarnya.

Baca Juga: Respons Ledakan Kasus Covid-19, Mulai Juli Ditarget 1 Juta Dosis Vaksin per Hari

"Hal itu mengingat keterbatasan tempat tidur rumah sakit di Kota Semarang terbatas," ucapnnya.

Hendrar juga mengatakan, meski 45 persen pasien Covid-19 di Semarang berasal dari luar daerah, dirinya mengajak masyaralat untuk tetap waspada. Dirinya pun mengambil langkah strategis dalam pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyakat (PKM).

"Berbagai langkah antisipasi sudah disiapkan, yang penting masyarakat mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More