Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 17 Juni 2021 | 15:31 WIB
RSUP Kariadi Semarang. [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Kasus Covid-19 di Kota Semarang semakin membludak. Setelah RSUP Kariadi, kini giliran RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang yang pasiennya terpaksa mengantre.

Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro , Susi Herawati mengatakan, ketersediaan ruangan rawat inap untuk pasien Covid-19 di rumah sakit milik Pemkot Semarang itu penuh.

"Rumah  sakit penuh, sampai saat ini sudah ada 352 pasien Covid-19 yang dirawat di sini," jelasnya kepada Suara.com, Kamis (17/6/2021).

Menurutnya, peningkatan pasien Covid-19 tersebut terjadi sejak awal Juni 2021 lalu ketika kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus meledak. Sampai saat ini hampir setengah pasien di RSUD KRMT Wongsonegoro.

Baca Juga: Pasien Covid-19 di Bangkalan Madura Terus Bertambah, Rumah Sakit Kewalahan

“Sejak kabar di Kudus meletus itu. Tapi saat ini, pasien dari Kudus sudah berkurang," katanya.

Sampai saat ini. untuk pasien Covid-19 yang berasal dari  Kabupaten Kudus tinggal 24 pasien. Selebihnya berasal dari Kabupaten Demak dan Grobogan.

"Persentasenya, 60 persen warga Kota Semarang dan 40 persen dari luar Kota Semarang,” terangnya.

Untuk kondisi pasien yang dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro merupakan pasien gejala sedang, berat dan kritis. Untuk pasien yang mengalami gejala  ringan  bisa melakukan isolasi mandiri.

“Pasien gejala sedang kemudian ketika kondisi membaik menjadi ringan itu saja harus keluar dari rumah sakit dan dilakukan isolasi mandiri,” katanya.

Baca Juga: Total Pasien Positif Covid-19 di Kepri Bertambah 351 Orang

Susi mengaku sangat prihatin atas kondisi ini. Kendala saat ini terkait keterbatasan ruang tampung pasien. Untuk itu , dia berpesan kepada warga Kota Semarang agar taat pada protokol kesehatan.

“Mohon protokol kesehatan benar-benar dijaga. Saya yakin, masyarakat tidak ada yang mau ketularan. Mereka sudah berupaya, tapi kok ya masih ketularan," imbuhnya.

Saat ini, lanjut dia, semua ruangan di RSUD KRMT Wongsonegoro telah terpakai kecuali ruang sadewa dan gatot kaca yang masih steril.

"Kita tahu, penularan itu melalui kontak, sudah menggunakan masker tapi mungkin tidak sempurna. Mungkin juga di luar menggunakan masker, tapi tidak tahu di dalam rumah ada yang positif tidak diketahui," ujarnya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More