SuaraJawaTengah.id - Kasus Covid-19 di Kota Semarang semakin membludak. Setelah RSUP Kariadi, kini giliran RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang yang pasiennya terpaksa mengantre.
Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro , Susi Herawati mengatakan, ketersediaan ruangan rawat inap untuk pasien Covid-19 di rumah sakit milik Pemkot Semarang itu penuh.
"Rumah sakit penuh, sampai saat ini sudah ada 352 pasien Covid-19 yang dirawat di sini," jelasnya kepada Suara.com, Kamis (17/6/2021).
Menurutnya, peningkatan pasien Covid-19 tersebut terjadi sejak awal Juni 2021 lalu ketika kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus meledak. Sampai saat ini hampir setengah pasien di RSUD KRMT Wongsonegoro.
Baca Juga: Pasien Covid-19 di Bangkalan Madura Terus Bertambah, Rumah Sakit Kewalahan
“Sejak kabar di Kudus meletus itu. Tapi saat ini, pasien dari Kudus sudah berkurang," katanya.
Sampai saat ini. untuk pasien Covid-19 yang berasal dari Kabupaten Kudus tinggal 24 pasien. Selebihnya berasal dari Kabupaten Demak dan Grobogan.
"Persentasenya, 60 persen warga Kota Semarang dan 40 persen dari luar Kota Semarang,” terangnya.
Untuk kondisi pasien yang dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro merupakan pasien gejala sedang, berat dan kritis. Untuk pasien yang mengalami gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri.
“Pasien gejala sedang kemudian ketika kondisi membaik menjadi ringan itu saja harus keluar dari rumah sakit dan dilakukan isolasi mandiri,” katanya.
Baca Juga: Total Pasien Positif Covid-19 di Kepri Bertambah 351 Orang
Susi mengaku sangat prihatin atas kondisi ini. Kendala saat ini terkait keterbatasan ruang tampung pasien. Untuk itu , dia berpesan kepada warga Kota Semarang agar taat pada protokol kesehatan.
“Mohon protokol kesehatan benar-benar dijaga. Saya yakin, masyarakat tidak ada yang mau ketularan. Mereka sudah berupaya, tapi kok ya masih ketularan," imbuhnya.
Saat ini, lanjut dia, semua ruangan di RSUD KRMT Wongsonegoro telah terpakai kecuali ruang sadewa dan gatot kaca yang masih steril.
"Kita tahu, penularan itu melalui kontak, sudah menggunakan masker tapi mungkin tidak sempurna. Mungkin juga di luar menggunakan masker, tapi tidak tahu di dalam rumah ada yang positif tidak diketahui," ujarnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Status Pandemi Dicabut, Perawatan Pasien Covid-19 Bakal Ditanggung BPJS
-
INFOGRAFIS Tutupnya Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran
-
Yang Tertinggal, Bekas Pusat Isolasi Pasien Covid-19 Saat Pandemi
-
Kini Resmi Ditutup, Kilas Balik Sejarah Wisma Atlet Hingga Jadi RS Darurat Covid-19
-
Pasien COVID-19 Bertambah 222 Orang Hari Ini, Warga DIminta Tidak Lengah
Tag
Terpopuler
- Jabatan Mentereng Wahyu Hidayat, Pantas Ayah Dokter Koas Luthfi Ogah Damai dengan Pihak Lady Aurellia
- Ibunda Lady Biang Kerok Penganiayaan Dokter Ternyata Direktur Perusahaan Ternama
- Gus Iqdam Bela Miftah, Gus Arifin Ngaku Tak Suka: Maksudnya Apa Dam?
- Pendaftaran Pendamping Desa 2025 Resmi Dibuka! Cek Gaji dan Cara Daftarnya
- Alvin Lim Tuntut Teh Novi Ganti Rugi Rp 1 Triliun, Denny Sumargo Berkelakar Minta Bagian
Pilihan
-
Perusahaan Asing Gugat Waskita Karya Karena Nunggak Utang Rp976 Juta
-
4 Rekomendasi Laptop Gaming di Bawah Rp 15 Juta, Terbaik Desember 2024
-
Raksasa Ritel RI Terpuruk! Alfamart dan Matahari Berguguran
-
Resmi Dipecat PDIP, Jokowi: Waktu yang Akan Menguji
-
Usai Pelantikan PAW, Anggota DPRD Bontang Jalani Tes Urine, Apa Hasilnya?
Terkini
-
Mengenal Mgr Soegijapranata, Uskup Agung Pribumi Pertama di Indonesia
-
7 Cara Kreatif Merayakan Momen Hari Ibu di Rumah
-
Yuk Nabung Sekarang Juga, BRImo FSTVL 2024 Berikan Ratusan Ribu Hadiah Menarik
-
Selain Cegah Dehidrasi, Ini Pentingnya Asupan Cairan Bagi Pelari di Semarang 10K
-
Kasus Tuduhan Guru Pelaku Asusila di Grobogan, Polisi Lakukan Malprosedur?