SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 48 santri pondok pesantren (ponpes) di Kota Pekalongan terpapar Covid-19 setelah digelar kegiatan di lingkungan ponpes yang diikuti ratusan santri tanpa protokol kesehatan.
Wali Kota Pekalongan Ahmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan, klaster penularan santri tersebut diketahui saat dilakukan rapid test antigen massal di Ponpes Syafii Akrom yang berlokasi di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Utara.
Tes swab massal tersebut dilakukan setelah Gugus Tugas Covid-19 Kota Pekalongan mendapati adanya kegiatan yang digelar ponpes pada Senin malam (14/6/2021), namun tidak berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19.
Selain tidak mengajukan izin ke Gugus Tugas, kegiatan tersebut juga mengabaikan protokol kesehatan (prokes) sehingga berisiko terjadi penularan Covid-19.
Baca Juga: Dicatat! Santri Luar Bogor Wajib Swab Test Sebelum Datang ke Pesantren
"Jadi situ ada kegiatan yang tidak berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas. Itu kegiatan intern tapi kalau koordinasi kita bisa atur bersama-sama sebetulnya. Nah ternyata di situ tidak diatur, prokesnya tidak dijalankan dan kita berinisiatif melakukan tes rapid semua santri," kata Afzan, Jumat (18/6/2021).
Menurut Aaf, sapaan Afzan, rapid test dilakukan terhadap 600 santri, pengurus dan pengasuh ponpes. Hasilnya, ada 48 santri yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Setelah tim Gugus Tugas bergerak cepat, kita antisipasi, itu 48 positif bisa kita ketahui, langsung kita isolasi. Coba dibayangkan kalau di Ponpes Syafii Akrom ini, anak-anak yang meriang (positif) kembali ke keluarga masing-masing, bisa jadi kluster keluarga, penyebaran lebih luas," ujarnya.
Aaf mengatakan, puluhan santri yang positif tersebut masih menjalani isolasi mandiri di tempat isolasi terpusat di Gedung Diklat Kota Pekalongan.
"Mudah-mudahan bisa segera sembuh, imunnya kuat. Tadi malam saya komunikasi katanya enjoy saja karena masih berkumpul sama teman-temannya. Jadi mereka ini semoga cepat sembuh dan penularannya bisa kita stop," ucapnya.
Baca Juga: Tersangka Kasus Santri Pesantren Tewas Dianiaya Senior di Deli Serdang Jadi 3 Orang
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Slamet Budiyanto menjelaskan, rapid test antigen awalnya dilakukan terhadap sejumlah santri yang mengalami gejala mengarah Covid-19 pada Senin (14/6/2021) malam. Hasilnya ada 31 santri yang positif.
Berita Terkait
-
Wisata Religi: Menyusuri Jejak Pemuka Agama Terkemuka di Tasikmalaya
-
Lakoni Adegan Mesra Bareng Pacar, Naura Ayu Pastikan Sudah Kantongi Izin Ortu
-
Jadi Antagonis di Serial Santri Pilihan Bunda, Teuku Rassya Pernah 'Dilabrak' Bapak-Bapak di Mal
-
Lakoni Adegan Mesra Bareng Pacar di Serial Santri Pilihan Bunda 2, Naura Ayu Kantongi Izin Ortu
-
Sambut Ramadan, Ini Rekomendasi Series Indonesia Bertema Religi
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
Terkini
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal
-
Rahasia Umbul Leses Boyolali: Kisah Pengantin Terkutuk Jadi Pohon Raksasa!
-
Pemprov Jateng Prioritaskan Ini! Gebrakan Gubernur Luthfi di Tahun 2025
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun