Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 21 Juni 2021 | 15:56 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Dok: Pemprov Jateng)

SuaraJawaTengah.id - Belakangan sempat ramai diperbincangkan soal dukungan masyarakat agar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo maju menjadi presiden. Terbaru, dukungan tersebut datang dari elemen masyarakat yang mengatasnamakan Sahabat Ganjar.

Menanggapi hal itu, Gubernur yang identik dengan rambut putih tersebut tak menanggapi secara serius soal dukungan masyarakat yang mengatasnamakan Sahabat Ganjar yang mendukungnya maju menjadi presiden.  

"Halah rak sah ngurusi (tidak usah ngurusi)," jelasnya saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Senin (21/6/2021).

Dia mengaku tak terlalu menggubris soal kabar tersebut  lantaran masih pusing mengurus persoalan Covid-19 yang ada di Jateng. Dia menjelaskan, beberapa daerah di Jateng sudah ditetapkan sebagai zona merah.

Baca Juga: Natalius Pigai: Jokowi Banyak Masalah Paling Aman Dukung Prabowo di Pilpres 2024

"Ngurusi Covid ae mumet kok ngurus koyok ngunu (Ngurus Covid-19 saja sudah bingung, apalagi ngurus hal semacam itu," ujarnya.

Untuk itu, dia meminta seluruh daerah zona merah harus menerapkan lockdown mikro itu. Dengan begitu, maka mobilitas warga bisa ditekan sehingga penanganan bisa optimal.

Selain itu, pelaksanaan PPKM mikro saat ini harus dilaksanakan lebih detail. Daerah zona merah harus menutup tempat-tempat wisata, tempat keramaian dan menganjurkan ibadah di rumah saja.

"Tempat keramaian, toko harus dibatasi sampai pukul 21.00 WIB. Saya terimakasih, beberapa Kabupaten/Kota sudah menggelar aksi di rumah saja. Ini akan kita buat rutin, dan nanti akan ditambah pelaksanaannya," ucapnya.

Selain perintah untuk melakukan lockdown mikro, Ganjar juga memerintahkan seluruh Bupati/Wali Kota untuk terus melakukan peningkatan tempat tidur, baik ICU dan isolasi di rumah sakit hingga tempat isolasi terpusat. Jika ada yang kesulitan, ia meminta agar segera koordinasi dengan Pemprov Jateng. 

Baca Juga: Relawan dari NTT Dukung Ganjar Pranowo Maju di Pilpres 2024

"Penambahan tempat tidur di Jateng sudah berjalan, dan tadi dalam rapat dengan Kemenkes disebutkan bahwa penambahan tempat tidur isolasi di Jateng tertinggi, mencapai 40 persen. Sekitar 3000 an tempat tidur yang berhasil ditambah," ujarnya.

Termasuk langkah antisipatif lain yakni pembuatan rumah sakit darurat. Ganjar mengatakan, ada daerah yang telah mengusulkan skenario rumah sakit darurat dan untuk penanganan Covid-19 di sana.

"Kami minta disiapkan dan dihitung betul, kami akan dukung. Saya minta kalkulasi untuk penyiapan SDM nakesnya, peralatannya dan lainnya. Saat ini, rumah sakit darurat yang sudah ada di Solo, dan yang baru mengusulkan dari Banyumas," katanya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More