SuaraJawaTengah.id - Kasus Covid-19 di Kota Semarang masih terus meningkat. Sejumlah rumah sakit pun melaporkan ruang isolasi pasien virus Corona sudah penuh.
Dilansir Semarangpos.com, Sejumlah rumah sakit di Kota Semarang, mengaku sudah kewalahan menampung pasien Covid-19. Bahkan, beberapa rumah sakit di antaranya sudah mengalami overload kapasitas tempat tidur bagi pasien, baik isolasi maupun ruang ICU.
Berdasarkan data siagacorona.semarangkota.go.id per 28 Juni 2021, ada sekitar 29 rumah sakit maupun tempat isolasi yang disiapkan untuk menampung pasien Covid-19 di Kota Semarang.
Dari 29 rumah sakit dan tempat isolasi itu, 8 di antaranya bahkan sudah mencapai 100% untuk tingkat okupansi pasien atau bed occupancy rate(BOR).
Delapan rumah sakit yang BOR sudah melebihi 100% itu antara lain:
- RSUP dr. Kariadi,
- RS St. Elisabeth Semarang,
- RSU Panti Wiloso Citarum,
- RS Hermina Pandanaran,
- RS Panti Wiloso di Jalan Dr Cipto,
- RS Banyumanik,
- RS Hermina di Banyumanik,
- RS Columbia Asia.
Di RSUP dr. Kariadi, total kapasitas tempat tidur yang disiapkan sekitar 245, terisi 262 pasien atau terisi 102%. Sedangkan di RS Elisabeth, dari kapasitas 63 tempat tidur terisi 74 pasien atau 115%.
Sementara, kapasitas 110 tempat tidur di RSU Panti Wiloso Citarum terisi 116 pasien atau 102%.
Sedangkan di RS Hermina Pandanaran, kapasitas 47 pasien terisi 48 orang atau 102%. RS Panti Wiloso Dr Cipto dengan kapasitas 76 tempat tidur terisi 81 orang atau 106,5%.
RS Banyumanik dengan kapasitas 7 tempat tidur terisi 49 orang atau 114,28%. RS Hermina Banyumanik dengan kapasitas 45 pasien terisi 70 orang atau 113%. Dan RS Columbia Asia dengan kapasitas 24 tempat tidur terisi 28 orang atau 100%.
Baca Juga: Oksigen Langka Saat Melonjaknya Kasus COVID-19, Ini Penjelasan Polisi
Tak Bisa Menolak
Kepala Humas RS St. Elisabeth, Probowatie Tjondronegoro, membenarkan jika kapasitas tempat tidur atau ruang perawatan untuk pasien Covid-19 di tempatnya saat ini sudah penuh. Bahkan jumlah pasien melebih jumlah tempat tidur.
Pihaknya bahkan sempat melakukan penolakan saat diminta rujukan untuk merawat pasien Covid-19.
"Kita sempat menolak, tapi kalau yang sudah datang ya mau bagaimana lagi? Kita tetap harus memberikan pelayanan dan perawatan. Tapi ya itu, untuk saat ini sudah [kapasitas] overload," tutur Probowatie Senin (28/6/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan