Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 29 Juni 2021 | 14:23 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo melihat Depo Samator Gas Industry di Bawen, Kabupaten Semarang, Selasa (22/6/2021). Gubernur memastikan ketersediaan oksigen aman untuk kebutuhan rumah sakit dimasa pandemi. [Dok Pemprov Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Kasus COVID-19 di Jawa Tengah kian mengkawatirkan. ICU dan ruang isolasi pasien yang terpapar virus Corona pun kian menipis. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) ruang isolasi di rumah sakit kini sudah cukup membahayakan seiring dengan meningkatnya jumlah kasus COVID-19.

"Jadi, saat ini sudah ada di atas 80 persen sehingga (rumah sakit) perlu cepat menambah tempat tidur," kata Ganjar dilansir dari ANTARA saat berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalisari, Kabupaten Batang, Selasa (29/6/2021).

Pada kesempatan itu, Ganjar meminta pada Pemkab Batang menyiapkan skenario rumah sakit darurat atau tenda untuk membantu rawat pasien COVID-19.

Baca Juga: Duh! Tujuh Anak di Sragen Terpapar Covid-19, Ada Bayi dan Anak Usia 1 Tahun

"Seperti yang disampaikan Bupati Batang (saat ini) sudah ada 24 pasien sehingga perlu disiapkan skenario rumah sakit darurat atau pemasangan tenda," katanya.

Kepala Bidang Perawatan RSUD Kalisari Kabupaten Batang Samuri mengatakan bahwa saat ini RSUD sudah menyediakan 93 tempat tidur dan mungkin akan ditambah lagi sebanyak 24 tempat tidur.

Adapun, kata dia, ruang tempat tidur yang sudah terisi pasien sudah mencapai 70 orang.

"Adapun pasien yang 'entry' (tetapi belum mendapat ruang tidur) memang masih menunggu proses tes skrining karena mereka (pasien) datangnya dalam waktu yang hampir bersamaan. Satu pasien belum diskrening sudah datang lagi padahal kami butuh waktu juga untuk memprosesnya," katanya.

Ia menambahkan RSUD bersama pihak terkait akan selalu siaga 24 jam untuk melayani pasien atau masyarakat.

Baca Juga: Meningkat Drastis, Kasus Covid-19 di Ambon Bertambah 103 Orang

Load More