
SuaraJawaTengah.id - Ketersediaan oksigen untuk pasien rawat jalan di Magelang terus berkurang. Jumlah pasokan terkonsentrasi ke rumah sakit perawatan Covid.
Wagina (71 tahun) pemilik agen pengisian oksigen Putri Medika di Muntilan, Magelang mengaku kiriman oksigen jauh berkurang sejak 19 Juni 2021. Putri Medika mendapat kiriman oksigen dari PT Samator dan Subur Makmur Gas Magelang.
“Langganan saya khususnya pasien masa pemulihan dari rumah sakit. Itu yang kacau. Di rumah harus pakai oksigen, sedangkan oksigen di rumah tidak ada. Cari di pasaran sulit,” kata Wagina kepada SuaraJawaTengah.id, Kamis (1/7/2021).
Sejak tanggal 19 Juni, agen oksigen Putri Medika hanya mendapat kiriman 3-4 tabung oksigen ukuran 6m3 (kubik). Padahal sebelumnya, PT Samator dan Subur Makmur mengirim 20 tabung oksigen setiap minggu.
“Di gerbang kami tulis tutup karena tidak ada stok sama sekali dari tanggal 19 Juni. Dari tanggal 19 itu kalau disuplai cuma mungkin 3-4 per minggu,” ujar Wagina.
Jumlah itu menurut Wagina hanya cukup untuk melayani kebutuhan seluruh pasien rawat jalan kurang dari 1 hari. Beberapa hari belakangan, Agen Putri Medika juga melayani limpahan pembeli dari Boyolali dan Yogyakarta.
“Kemarin pagi pukul 5.30 datang kiriman. Lewat tengah hari itu sudah habis. Cuma 4 tabung total 24 kibik dibagi-bagi. Belum kalau ada yang minta pakai tabung besar.”
Berdasarkan informasi yang diterima, jumlah pasokan oksigen ke agen merosot karena bahan baku oksigen cair ke PT Samator dan Subur Makmur datang terlambat.
Padahal saat ini kebutuhan oksigen sedang tinggi bersamaan dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Magelang. “Untuk oksigen saat ini urgen. Banyak sekali yang mencari. Tapi saya bisa apa,” Kata Wagina.
Baca Juga: Harga Tabung Oksigen Melejit, Polisi Akan Tindak Oknum yang Mark Up Harga
Standar satu tabung oksigen ukuran 6 kubik bisa digunakan pasien selama 48 jam. Jumlah penggunaan bergantung pada saturasi oksigen pasien. Jika saturasi oksigen di bawah 90 atau 80, otomatis pemakaiannya lebih banyak.
Kebanyakan permintaan oksigen bukan hanya dari pasien Covid. Kebanyakan adalah pasien jantung, paru-paru, bronchitis, asma, dan stroke.
Pasien ginjal yang harus menjalani cuci darah paling rawan membutuhkan oksigen. Proses cuci darah membutuhkan asupan oksigen besar untuk menjaga stamina pasien.
“Akhir-akhir ini ada yang datang dari Boyolali dan Kulonprogo, Yogyakarta. Akhirnya saya ngisi nggak bisa full. Ketersediaan oksigen harus dibagi dengan pasien lainnya,” kata Wagina.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Makin Besar, Arab Saudi Punya Dua Celah
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
Pilihan
-
Rahasia Dean Henderson Tundukkan Algojo Liverpool: Botol Minum Jadi Kunci
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
Terkini
-
BRI Digitalisasi Lomba Burung Karimata Arena, Mudahkan Transaksi Kicau Mania Lewat QRIS
-
Modal Usaha Rp6 Juta dari Kemensos Cair Lagi? Cek Syarat dan Cara Lolos Program PENA 2025
-
7 Karakter Orang Kelahiran Hari Senin Menurut Primbon Jawa
-
Asprov PSSI Jateng Dukung Penuh! MilkLife Soccer Challenge Jadi Kunci Regenerasi Sepak Bola Putri
-
Balas Dendam Manis! SDN Sendangmulyo 04 Juara MilkLife Soccer Challenge Usai Bantai Lawan 6-0