Memang jembatan ini bukan satu-satunya akses penghubung Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang dengan Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.
Sekitar 5 kilometer dari titik jembatan gantung Kramat terdapat jembatan gantung lainnya yang kondisinya lebih baik. Sedangkan letak jembatan permanen yang menjadi jalur utama penyebrangan Bandongan-Kota Magelang, letaknya lebih jauh lagi.
Kepala Desa Rejosari, Muhamad Badarodin mengatakan, jarak jembatan gantung di Dusun Tambak Watu ke balai desa sekitar 2,5 kilometer. Hampir seluruh jalan akses antar dusun masih berupa cor beton 2 tapak.
Sedangkan jalan Kali Salak yang menuju jalan utama Bandongan-Windusari kondisnya rusak parah. Warga Rejosari yang hendak menuju Kota Magelang, hanya punya pilihan: melintasi jalan rusak dengan jarak tempuh jauh atau menyebrang jembatan gantung yang kondisinya membahayakan.
“Harapan kami jembatan penghubung di Dusun Tambak Watu itu segera diperbaiki. Akses jalan itu menjadi penghubung ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan warga Desa Rejosari,” ujar Muhamad Badarodin.
Menurut Kepala Desa, proses pembebasan lahan terkait pembangunan jembatan sudah mulai dilakukan sejak tahun 2017. Tapi Badarodin tidak merinci apakah pembebasan lahan sudah sepenuhnya selesai.
“Proses pembebasan lahan sudah dimulai sejak 2017. Tapi saya kurang tahu kelanjutannya karena saya menjabat Kepala Desa baru tahun 2020 kemarin.”
Terkait rencana revitalisasi jembatan gantung Kramat, Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz mengatakan, rencana pembangunan jembatan dilakukan oleh pemerintah pusat, Provinsi Jawa Tengah, serta Kota dan Kabupaten Magelang.
“Itu rencana ada pembangunan kerja sama antara pusat, provinsi, kabupaten dan kota. Ini masih dalam rangka penggondokan,” kata Aziz kepada wartawan.
Baca Juga: Ya Ampun! Jembatan di Magelang Ini Diberi Nama 'Seribu Janji', Alasannya Bikin Miris
Pemerintah Kota Magelang kata Aziz sudah menyiapkan lahan pendukungnya. Namun demikian, sekarang masih menunggu karena ada refocusing anggaran.
“Insya Allah memang sudah kami siapkan. Kota Magelang sudah menyiapkan lahan pendukungnya, kemudian kabupaten juga seperti itu. Nanti kita tunggu, apalagi ini lagi refocusing sehingga semua dana untuk infrastruktur dikurangi untuk focus ke penanganan Covid-19. Mudah-mudahan tetap terbangun.”
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif
-
15 Wisata Banyumas Paling Hits untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Dari Ilir-ilir hingga Gendukan: 57 Warisan Budaya Jateng Resmi Diakui, Siap ke UNESCO!