Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 03 Juli 2021 | 11:23 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat gowes di Kota Semarang pada Sabtu (3/7/2021). Ganjar menilai PPKM Darurat belum dilakukan oleh masyarakat.

SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasa belum ada perbedaan pada hari pertama pelaksanaan PPKM Darurat. Hal itu ditemukan Ganjar saat berkeliling sambil gowes, pada Sabtu (3/7/2021) pagi.

Ganjar masih menemukan banyak warga yang belum tertib, khususnya di pasar-pasar dan warung makan. Untuk itu perlu tindakan yang lebih masif untuk mengedukasi warga terkait situasi kedaruratan saat ini.

"Pagi ini saya melihat pelaksanaan PPKM Darurat yang pertama. Rasanya belum ada perubahan apa pun, khususnya kalau kita melihat di sekitar keramaian yang hari ini masih berjalan. Tentunya pasar. Jadi di pasar saya harus kembali teriak-teriak untuk menertibkan. Kepala Pasar harus menyiapkan tim jaga untuk menyampaikan itu kepada masyarakat. Kalau perlu dibuat jadwal karena ketentuannya hanya 50 persen," kata Ganjar di sela gowes sambil mengecek aktivitas warga pada hari pertama pelaksanaan PPKM Darurat di Kota Semarang.

Sebelum itu, Ganjar mengawali gowes dari Rumah Dinas Puri Gedeh sekitar pukul 06.00. Baru berjalan lebih kurang tiga kilometer, Ganjar sudah menghentikan laju sepeda lantaran melihat ada warga yang makan di warung tanpa menerapkan jaga jarak.

Baca Juga: Dilarang saat PPKM Darurat, Warga Nekat Berolahraga di Jalan Jendral Sudirman

Ia langsung mengingatkan warga bahwa mulai hari ini pelaksanaan PPKM Darurat sudah dimulai dan meminta pemilik warung untuk tidak melayani pembeli yang makan di tempat.

Hal serupa juga ditemukan Ganjar selama gowes berkeliling Kota Semarang sehingga ia harus berulang kali berhenti dan mengingatkan warga.

"Ayo yang di warung bisa segera pulang. Biasanya kalau makan di warung pasti saling berhadapan. Pemilik (warung) mohon izin ya, tidak boleh ada yang makan di tempat, kalau dibungkus boleh. Daripada nanti didatangi sama Satpol PP dan ditutup warungnya," teriak Ganjar mengingatkan warga dsn pemilik warung.

Selain warung, Ganjar juga berkeliling ke beberapa pasar untuk mengingatkan soal protokol kesehatan. Juga terkait situasi kedaruratan saat ini yaitu penularan Covid-19 yang sangat cepat dan meningkatnya kasus Covid-19 di Jawa Tengah dalam beberapa pekan terakhir.

"Ayo maskernya dipakai, senjata kita hari ini yang paling utama adalah masker. Tolong saling mengingatkan, ini virusnya ganas. Kalau berjualan maskernya dipakai, jarak diatur. Kalau tidak taat nanti saya tutup pasarnya," tegas Ganjar saat mengingatkan pedagang di Pasar Gayamsari dan Pasar Kemryeng Penggaron.

Baca Juga: PPKM Darurat Rugikan Pengusaha, KADIN Jateng Ibaratkan Obat Pahit yang Harus Diminum

Melihat beberapa temuan di lapangan itu, kesimpulan sementara Ganjar mengenai pelaksanaan PPKM Darurat masih belum menunjukkan adanya perubahan aktivitas maupun perilaku masyarakat.

Untuk itu ia akan melihat perkembangan selama dua hari pertama untuk menjadi bahan evaluasi ke depan mengingat PPKM Darurat masih akan dilaksanakan sampai tanggal 20 Juli 2021.

"Kalau saya simpulkan sampai pagi ini belum ada perubahan berarti. Maka kita harus lakukan tindakan yang lebih masif lagi untuk mengedukasi warga. Kita akan evaluasi (pelaksanaan) dua hari ini, Sabtu-Minggu. Kalau mobilitas masyarakat masih tinggi seperti ini, apalagi ini hari Sabtu, rasanya penyekatan penting untuk dilakukan. Paralel dengan itu sosialisasi musti jalan," ungkapnya.

Load More